Ket [Foto]:
Tanah Bengkok Disulap Jadi Tempat Pembibitan dan Kolam Ikan Nila
Temanggung, MediaCenter - Tanah bengkok Desa Caturanom, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung dengan luas 1200M2 dengan 12 bidang tanah dijadikan tempat pemijahan dan pemeliharaan ikan air tawar yang dikelola oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Makmur Desa Caturanom dengan bidang tanah yang sudah disulap menjadi kolam ikan yang bisa menampung 4.000 – 5.000 Ikan Nila air tawar perbidangnya.
Budidaya ikan yang sudah dilakukan selama 9 tahun ini sangatlah menguntungkan masyarakat sekitar, karena dengan adanya kolam ikan ini masyarakat bisa berlatih pemijahan dan pemeliharaan Ikan Nila dengan mudah.
Menurut Sekretaris Pokdakan Mina Makmur Sukamto yang ditemui Jumat (24/7/2020), bahwa kolam ikan memang diperuntukan bagi masyarakat Desa Caturanom. ”Satu bidang kolam untuk satu orang kepala keluarga Caturanom dan tidak bisa untuk warga desa lain, agar bisa maksimal pemanfaatanya dan fungsinya dalam pemberdayaan masyarakat desa,” jelas Sukamto.
Pembibitan dan pemeliharaan usaha Ikan Nila air tawar sangatlah menjanjikan diwilayah Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Banyaknya sumber mata air menjadikan tempat ini sangatlah mudah untuk pembibitan Ikan Nila air tawar dari mulai pemijahan, pengelolaan dan perkembangan ikan itu sendiri.
”Ikan Nila ini mudah hidupnya dikeadaan suhu saat ini, karena Kecamatan Parakan relatif dingin, baik musim kemarau atau musim hujan yang letaknya berada dikaki Gunung Sumbing. Airnya jernih membuat ikan cepat beradaptasi terhadap Power Of Hydrogen (PH) atau keasaaman air,” lanjutnya
Di Kabupaten Temanggung peminat Ikan Nila air tawar ini sangatlah tinggi, terutama ketika menjelang lebaran. Harganya pun variatif dari yang masih hidup maupun yang sudah afkir atau mati. Hari-hari biasa Pokdakan Mina Makmur juga melayani warga yang ingin membeli Ikan Nila.
“Kita panen setiap setahun sekali menjelang Lebaran Idul Fitri, karena Ikan Nila tidak bisa seperti Ikan Lele yang 3-4 bulan bisa panen. Ikan Nila perlu lebih lama, karena kita mengejar bobot 1 kg isi 4-5 pcs ikan. Harganya pun waktu Lebaran Idul Fitri bisa mencapai 35.000 Rupiah perkilonya, hari biasapun dilayani tapi tidak sebanyak waktu hari lebaran pembelinya,” tutur Sukamto.
Tingginya protein yang dikandungnya membuat ikan ini disukai masyarakat. Tidak jarang restoran atau tempat makan disekeliling wilayah Kabupaten Temanggung yang menyajikannya, baik digoreng ataupun dibakar. (MC TMG/Tofa;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook