Ket [Foto]: Salah seorang Umat Tri Dharma memberikan persembahan kue keranjang di altar pemujaan Klenteng Cahaya Sakti Kong Ling Bio Temanggung, Kamis (26/2) Petang. Hal itu untuk menandai Perayaan Cap Go Meh atau hari ke 15 yang mengakhiri rangkaian acara Tahun Baru Imlek 2021.
Cap Go Meh di Temanggung Tanpa Pesta Kue Keranjang
Temanggung, MediaCenter - Cap Go Meh kali ini sepi, sepi sekali," ucap The Tan Hwa, salah seorang pengurus Klenteng Kong Ling Bio Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (26/2/2021).
Menjelang petang pada perayaan 15 hari Imlek di tahun-tahun sebelumnya, perempuan paruh baya ini biasanya disibukan oleh berbagai urusan untuk persiapan acara. Namun pada petang yang sama kali ini ia hanya duduk bersantai sembari ngobrol dengan beberapa umat Tri Dharma yang menyempatkan diri mengunjungi klenteng.
"Ini masih pandemi Covid-19, sehingga umat masih takut. Jadi sepi, tidak ada perayaan apa-apa," tuturnya.
Cap Go Meh merupakan akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa. Pada tahun ini Cap Go Meh jatuh pada 26 Februari malam. Perayaan Cam Go Meh biasanya diawali dengan berdoa di wihara, kemudian dilanjutkan dengan iringan kenong dan simbal serta pertunjukan barongsai dan pertunjukan tradisional Tionghoa. Namun karena ini masih pandemi, beberapa umat yang datang hanya sekedar bersembahyang dan sedikit ngobrol, lalu pulang.
Tan Hwa menceritakan, biasanya, pada tahun-tahun sebelumnya, tiap perayaan Cap Go Meh, para umat datang ke klenteng sembari membawa kue-kue keranjang. Sebagian kue keranjang diletakkan di altar pemujaan. Sebagian lagi digoreng di dapur klenteng, lalu dimakan bersama sebagai camilan teman minum teh. Sembari ngobrol, umat dan masyarakat sekitar menyaksikan pementasan barongsai dan pertunjukan lainnya hingga tengah malam. Suasana disekitar klenteng akan berubah meriah. Sajian lainnya yang biasa dinikmati saat Cap Go Meh adalah lontong opor. Kali ini pun tidak ada makanan tersebut.
Namun tahun ini, tepat perayaan Cap Go Meh, sejumlah umat yang datang hanya berlenggang tangan, tanpa membawa kue keranjang. Hanya ada beberapa potong kue keranjang yang dipersembahkan di altar pemujaan saja. Soalnya kebanyakan umat buru-buru pulang setelah sembahyang. Suasana klenteng amat sepi meski lilin-lilin besar berwarna merah masih menyala di bagian depan dan dalam klenteng.
"Biasanya ada barongsai, sekarang sepi sekali, tidak ada acara apa-apa," tambah Tan Hwa.
Suwardi, pengurus klenteng lainnya menggambarkan, perayaan Cap Go Meh seperti acara kumpul-kumpul keluarga dan umat saat masih dalam suasana tahun baru Imlek. Namun saat ini ia hanya datang sendiri untuk sembahyang, lalu pulang menjelang petang. Dalam doanya, Suwardi menyampaikan keinginannya agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan perekonomian kembali normal.
"Ingin pandemi Korona ini cepat hilang, umat sehat dan sejahtera, Indonesa menjadi jaya, rakyat makmur dan sentosa. Serta perekonomian pulih lagi," harapnya. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook