Ket [Foto]: Deputi Humas PT Pusri Rustam Effendi secara simbolis menyerahkan bantuan bibit pohon, di Ruang Gajah Pendopo Jenar, Rabu (24/11/2021).
PT. Pusri Bantu 18.000 Bibit untuk Konservasi
Temanggung, MediaCenter - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung menerima bantuan berupa 18.000 bibit tanaman dari PT. Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang. Bibit tanaman tersebut akan digunakan untuk konservasi lahan.
Deputi Humas PT. Pusri Rustam Effendi mengatakan, bantuan bibit tanaman tersebut dalam rangka Corporate Social Responsibilty (CSR). Terlebih PT Pusri juga memiliki perwakilan di Jawa Tengah dan pembeli pupuknya, termasuk petani dari Temanggung.
"Kami memberikan bantuan bibit tanaman kurang lebih 18.000, dalam rangka program CSR PT Pusri terhadap pelestarian lingkungan dan bentuk tanggung jawab sosial. Pusri sendiri penyaluran pupuk subsidinya juga berada di Jawa Tengah tempat Pusri berusaha, termasuk di Kabupaten Temanggung, dan pupuk juga dibeli petani. Maka sudah selayaknya Pusri memberikan perhatian pada Temanggung," ujarnya usai pemberian bantuan secara simbolis di Pendopo Jenar, Rabu (24/11/2021).
Bupati Temanggung HM. Al Khadziq mengatakan, Pemkab Temanggung mulai tahun ini mencanangkan gerakan konservasi tanah dan air. Namun mengingat daya dukung anggaran sangat terbatas, maka pihaknya menggali partisipasi dari CSR perusahaan, baik BUMN maupun swasta. Temanggung sendiri membutuhkan kurang lebih 10 sampai 15 juta bibit pohon untuk konservasi lahan kritis.
Menurut Bupati, program konservasi itu bukan hanya program yang berlangsung setahun dua tahun, tapi hendaknya menjadi gerakan seumur hidup. Karena setiap saat kita ini hidupnya bergantung dari alam dan setiap saat kita harus merawat alam. Rencananya mulai awal Desember nanti akan dimulai gerakkan penanaman melibatkan seluruh masyarakat, baik komunitas, pemuda, masyarakat desa, pelajar, mahasiswa dan lain-lain, semuanya dilibatkan dan ditentukan zonasi-zonasinya.
"Sudah kita siapkan bibitnya nanti bergerak bersama-sama, kemudian masing-masing komunitas yang menanam pohon ini juga bertanggung jawab memelihara sampai pohon itu bisa hidup bisa ditinggal. Prioritas masih di daerah hulu-hulu sungai di pegunungan, di lereng-lereng, di lahan-lahan tandus, di tebing-tebing. Oleh karena itu, pohon yang kita tanam kebanyakan adalah pohon beringin dan pohon bambu, serta aren yang memang bisa bertahan di lahan-lahan berat berbatu cadas," katanya.
Anggota Komisi IV DPR RI Panggah Susanto, mengatakan komisinya memang membidani masalah kehutanan, sehingga sinkron bersama Bupati untuk terus menggerakkan program konservasi di wilayah Temanggung agar bisa terus digalakkan.
Menurutnya, lahan-lahan kritis ini telah menyebabkan banjir yang tidak saja merusak lingkungan, kapasitas ekonomi, bisa mengancam jiwa, sumber mata air.
"Sekarang sumber mata air di Temanggung sudah berkurang, sehingga jangka panjang bisa membahayakan kita semua. Sehingga saya dan Pak Bupati meminta partisipasi semua pihak untuk ikut di dalam kepedulian ini. Dari Kementerian LHK saya minta lahan kritis di pegunungan, seperti di Temanggung ini juga diprogramkan penanaman, juga CSR dari perusahaan swasta maupun BUMN," tandasnya.(MC.TMG/ar;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook