Ket [Foto]: Atasi Ancaman Krisis Pangan Harus Ada Regenerasi Petani
Atasi Ancaman Krisis Pangan Harus Ada Regenerasi Petani
Temanggung, MediaCenter- Wakil Bupati Heri Ibnu Wibowo mengapresiasi Kelompok Tani Gotong-Royong. Lantaran, kelompok tani ini terus bersemangat memajukan pertanian di Kabupaten Temanggung, di era globalisasi dengan persaingan serba ketat. Dari realita saat ini, kondisi kesejahteraan petani belum sesuai harapan, bahkan lebih parahnya lagi minim regenerasi petani dari kaum tua kepada kaum muda.
Kondisi seperti ini jika terus dibiarkan, maka jangka panjangnya bisa berakibat pada krisis pangan. Jika sampai terjadi krisis pangan, maka akan menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup, bagi manusia untuk bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hal tersebut, dikemukakan Wabup dalam acara penyuluhan pertanian dan sosialisasi BPJamsostek, di Bakungan, Tlogorejo, Temanggung, Selasa (21/2/2023).
Peran petani dalam menyangga ketahanan pangan bagi negara sangatlah sentral, sehingga harus selalu didukung oleh semua pihak, termasuk pemerintah. Ia pun berharap, agar hasil panen petani ke depan semakin baik.
"Pada tahun 2019 pernah disampaikan, bahwa tahun 2040 Indonesia akan krisis pangan, ada yang tidak percaya, tapi setelah saya buktikan ada benarnya. Ada yang saat panen belum tentu berhasil, ataupun kalau panen, harga (tanaman hasil panen) tidak sesuai harapan, tidak bisa balik modal, atau hanya cukup untuk dimakan sendiri, untuk kebutuhan sendiri," katanya.
Terlebih jika melihat realita saat ini, banyak generasi muda yang enggan bertani. Lantaran, melihat orang tuanya 'ngrekoso' (sengsara) menjadi petani. Hal ini berakibat berkurangnya minat bertani, sebab dianggap tidak menghasilkan, kemudian beralih ke sektor lain.
"Sekarang ini panjenengan (para petani) sudah merasakan ngrekasane (susah payah/sengsara) dadi wong tani. Masa panen, ya kalau panennya berhasil, kalau panen berhasil harga belum tentu baik, tidak bisa balik modal. Maka, anak mudanya sudah tidak mau jadi petani, sebab menyaksikan bapak, ibunya ngrekoso jadi petani. Jika dimintai uang ditunda nunggu panen, sampai panen ditunda dulu, karena belum laku," tuturnya.
Menurut Wabup, para pemuda kemudian lebih memilih bekerja di sektor lain, seperti perdagangan, bisnis, atau buruh pabrik yang sudah jelas setiap bulan menerima gaji. Maka, kalau hal ini terus terjadi, bukan tidak mungkin di tahun 2040 akan terjadi krisis pangan.
"Kalau hal ini terus terjadi, bukan tidak mungkin di tahun 2040 akan terjadi krisis pangan, sebab banyak lahan pertanian tidak digarap, tidak ada hasil pertanian. Maka akan terjadi kelangkaan pangan, akhirnya terjadi kekurangan pangan. Inilah tugas pemerintah, tidak hanya kepada kelompok tani, tetapi harus ada regenerasi," harapnya.
Ia menambahkan, PR yang harus diselesaikan pemerintah salah satunya adalah bagaimana cara agar petaninya makmur. Jika petani makmur, maka regenerasi profesi mulia sebagai petani akan terus berjalan. Jika suatu negara mengalami krisis pangan, maka akan mudah dikuasai negara lain.
"Tugas kita adalah memakmurkan petani dan regenerasi, karena mereka adalah pahlawan yang menjaga ketahanan pangan bangsa. Kepada Dinas Pertanian berikanlah petani edukasi, pendampingan, agar nanti ada regenerasi dalam pengerjaan lahan sawah yang ada di Kabupaten Temanggung. Kita harus berdikari, swasembada pangan," tandasnya. (MC.TMG/ary;wll;ekp;ysf).
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook