Ket [Foto]: Koperasi Dituntut Ikuti Perkembangan Jaman dan Libatkan Generasi Milenial
Koperasi Dituntut Ikuti Perkembangan Jaman dan Libatkan Generasi Milenial
Temanggung, MediaCenter - Koperasi dituntut untuk menyesuaikan perkembangan jaman melalui peningkatan teknologi dan pengelolaan manajemen keuangan yang berkembang dalam menghadapi persaingan dengan lembaga keuangan lainnya. Hal tersebut disampaikan Ripto Susilo, Asisten II Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan pada sela-sela kegiatan Lokakarya yang dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Koperasi Nasional ke-76, di Graha Bhumi Phala Temanggung pada Kamis (6/7/2023).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Koperasi Nasional yang biasanya diisi dengan kegiatan massal, seperti gerak jalan dan lainnya, pada peringatan ke-76 ini di Kabupaten Temanggung diisi dengan kegiatan peningkatan SDM melalui Lokakarya yang diikuti tak kurang dari 140 perwakilan koperasi di Kabupaten Temanggung.
Menurut Ripto, kegiatan ini dilakukan sebagai terobosan untuk meningkatkan SDM dalam pengelolaan koperasi. Kegiatan juga dimaksudkan untuk mengaktifkan kembali koperasi di Kabupaten Temanggung, mengingat saat ini koperasi di Kabupaten Temanggung banyak yang tidak aktif. Dari sekitar 640 koperasi di Kabupaten Temanggung, yang aktif saat ini baru sekitar 140 koperasi.
Disampaikannya, untuk membangkitkan kembali koperasi ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain dengan melakukan rebranding koperasi, jangan sampai koperasi mempunyai image yang kurang baik, dengan cara melangkah dengan pengelolaan yang lebih baik.
“Selain itu generasi milenial juga harus diberikan kesempatan, sehingga ada inovasi bisa berkembang, serta bisa melaksanakan kinerja koperasi lebih cepat. Selain pengelolaan, profesional, akuntabel, transparan, regenerasi itu perlu, karena memang harus dilakukan,” imbuhnya.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Temanggung, Entargo Yutri Wardono menambahkan, banyaknya koperasi di Temanggung yang tidak aktif akibat permasalahan regenerasi kepemimpinan dan masih kurangnya profesionalitas dari kepengurusan koperasi, untuk itu Pemkab Temanggung melalui Dinkopdag akan selalu memberikan pelatihan-pelatihan pemberdayaan, baik dari segi manajerial, pengawasan, dan kepengurusannya.
“Nantinya juga akan kita arahkan untuk bisa menata paling tidak 50 persen generasi yang lama dan 50 persen generasi milenial,” tambahnya.
Ditambahkannya, tujuan dari Lokakarya tersebut untuk bersama-sama menghidupkan kembali semangat-semangat koperasi, khususnya koperasi yang sempat pasif akibat terdampak kondisi pandemi. Selain itu, peningkatan kapasitas anggota koperasi dari segi wawasan agar lebih luas dan terbuka.
“Sehingga kita undang pakar-pakar koperasi yang betul-betul pelaku koperasi. Lembaga koperasi masih cukup relevan dan dibutuhkan, terlihat dari indikasi munculnya koperasi-koperasi profesional yang baru, baik koperasi nasional, provinsi, dan kabupaten,” tuturnya.
Disampaikannya, perlu dilakukan invovasi dengan mengikuti teknologi. Menurutnya, koperasi-koperasi yang sudah bisa mengikuti perkembangan teknologi bisa lebih maju.
“Di tempat kami ada klinik khusus untuk konsultasi koperasi dan UMKM. Kami selalu terbuka untuk koperasi-koperasi yang ingin bangkit kembali, kami siap membimbing, kami punya tenaga tenaga penyuluh koperasi yang profesional,” tandasnya. (MC TMG/sv;wll;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook