DPD RI Dukung Pengembangan Padi Organik di Temanggung
Ket [Foto]: Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Tengah, Denty Eka Widi Pratiwi mendukung pengembangan padi organik dengan sistem Jajar Legowo di Kabupaten Temanggung, karena memberikan keuntungan besar bagi para petani.

DPD RI Dukung Pengembangan Padi Organik di Temanggung

Temanggung, Media Center - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Tengah, Denty Eka Widi Pratiwi mendukung pengembangan padi organik dengan sistem Jajar Legowo di Kabupaten Temanggung, karena memberikan keuntungan besar bagi para petani.

Denty, usai kegiatan tanam padi organik di Desa Plosogaden, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jumat (26/11/2021), mengatakan program tanaman padi organik menjadi salah satu solusi terbaik agar roda perekonomian petani terus berputar. Sebab dengan sistem Jajar Legowo ini hasil panen meningkat 50 persen dari sistem tanam tradisonal, yakni menjadi 9 ton per hektare, atau naik 3 ton dari hasil panen pada umumnya yang hanya 5- 6 ton per hektare.

"Pertanian organik ini adalah pertanian masa depan, yang kita desain mulai dari sekarang, artinya siapapun yang memulai ini secara otomatis menjadi filter yang ke depan bisa bertahan di sektor pertanian," katanya.

Untuk itu, ia berharap generasi muda di Temanggung dapat terlibat langsung dalam pengembangan padi organik dengan sistem Jajar Legowo tersebut. 

"Ini yang diharapkan, pengembangan padi organik ini nantinya dapat menarik generasi muda agar langsung terlibat di dalamnya, tidak hanya mengusai teori, tetapi dia menguasai dari hulu ke hilir, dan yang terpenting dapat menguasai pemasaran, karena pangsa pasar padi organik atau beras organik  ini sangat terbuka lebar," tegasnya.

Ditempat yang sama, Wakil Bupati Temanggung, Heri Ibnu Wibowo mengatakan di Kabupaten Temanggung luas tanam padi organik mencapai 150 hektare. Jumlah tersebut tersebar di beberapa kecamatan, dan salah satunya berada di Desa Plosogaden, Kecamatan Candiroto.

"Keunggulan sistem Jajar Legowo ini, dengan bibit padi unggul lokal stan 13 dapat menghasilkan 9 ton per hektare, itu lebih banyak, karena rata-rata dengan sistem kimiawi hanya menghasilkan 5 hingga 6 ton per hektare," katanya.  

Wabup berharap, nantinya kelompok tani padi organik ini bisa menyebarluaskan program tersebut kepada petani lainnya, karena dengan sistem Jajar Legowo ini hasil panennya lebih banyak dan bahkan biaya penanaman, maupun perawatannya juga lebih murah.

"Saya berharap, program ini bisa disebarluaskan kepada petani di Temanggung, karena dengan sistem Jajar Legowo ini hasil panennya lebih banyak, dan biaya penananam maupun perawatannya juga lebih murah, karena tidak lagi menggunakan pupuk kimia," imbuhnya.

Pemkab Temanggung juga terus mendorong pengembangan produk-produk pertanian organik lainnya.

"Tidak hanya di padi ini saja, tetapi kita akan kembangkan produk-produk pertanian lainnya, termasuk buah-buahan, dan yang menjadi andalan dari Temanggung ini adalah kopi, kopi inipun sudah ada komunitas kopi organik, komunitas itu terbentuk, karena permintaan dari luar negeri yang menginginkan kopi organik dari Temanggung," pungkasnya. (MC.TMG/fr;ekp)

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Tengah, Denty Eka Widi Pratiwi mendukung pengembangan padi organik dengan sistem Jajar Legowo di Kabupaten Temanggung, karena memberikan keuntungan besar bagi para petani.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook