Ket [Foto]: Perkuat Koordinasi dalam Pengendalian Inflasi
Perkuat Koordinasi dalam Pengendalian Inflasi
Temanggung, MediaCenter - Dalam rangka pengendalian inflasi di daerah, Pemkab Temanggung mengikuti rapat koordinasi lintas kementerian dan lintas sektoral rutin secara daring di Ruang Gajah, Kantor Bupati Temanggung, Senin (31/10/2022).
Turut hadir dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi rutin minggu ke empat bulan Oktober, Asisten 2 Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ripto Susilo, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP), drh. Esti Dwi Utami, Kepala Dinas Perhubungan, Supriyanto, Kepala BPKPAD Tri Winarno, Kepala DPUPR, Hendy Wahyu N, Kabag Perekonomian beserta perwakilan dari Bappeda, Dinkopdag, Badan Pusat Statistik, Kejari, Kodim, dan Polres Temanggung.
Monitoring pengendalian inflasi di daerah merupakan sebuah upaya lingkup nasional dalam mengantisipasi keadaan inflasi dunia, khususnya yang terjadi di negara-negara Eropa. Angka inflasi di Indonesia per akhir bulan Oktober 2022 adalah 5,95 atau naik 1,17% dari bulan September 2022.
Perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS), Setyanto memaparkan, dalam pengendalian inflasi nasional perlu adanya indikator yang cepat dan akurat untuk bisa memetakan komoditas apa yang menjadi target pengendalian.
"Sebagai upaya mitigasi kita terkait dengan kebijakan yang akan diambil tentu saja kita memerlukan data yang cepat dan akurat. Pada kesempatan kolaborasi yang baik antara Kemendagri, BPS, dan kementerian terkait kita mencoba untuk mendeteksi perubahan harga mingguan yang ada di seluruh 514 kabupaten/kota," ungkap Setyanto.
Upaya yang perlu dilakukan untuk mengendalikan inflasi secara nasional adalah dengan memantau secara rutin fluktuasi harga 20 komoditas yang menjadi penyebab inflasi, seperti beras, minyak goreng, cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, daging sapi, dan lain sebagainya.
Setyanto menambahkan, beras menjadi komoditas utama penyumbang kenaikan harga di seluruh Provinsi. Untuk mengantisipasi inflasi harga beras tersebut dapat disiasati dengan cara diversifikasi makanan karbohidrat pengganti beras, seperti sagu, talas, jagung maupun sorgum yang kandungan karbohidratnya tidak kalah dengan beras. Sehingga dapat menekan fluktuasi harga beras ke depan.
Kenaikan harga komoditas di Provinsi Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Wonosobo, Purworejo, dan Temanggung meliputi beras, minyak goreng, dan telur ayam ras. Koordinasi DKPPP serta Dinkopdag sangat diperlukan dalam mengantisipasi inflasi di daerah. (MC.TMG/nin;ekp;ysf)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook