
Ket [Foto]: Sambutan BUpati Agus Setyawan di sela-sela pelantikan IP/IG PAUD Muslimat NU kecamatan se-Kabupaten Temanggung, di Graha Bhumi Phala
Cerita Agus Gondrong Berjuang Tingkatkan Pendidikan di Campurejo
Temanggung, MediaCenter - Bupati Agus Setyawan memiliki kisah lama yang bisa menginspirasi bagi dunia pendidikan. Awal menjadi Kepala Desa Campurejo di tahun 2007, ia prihatin akan keberadaan RA Campurejo yang masih "nunut" (menginduk), di MTs dan Kantor Balai Desa Campurejo. Akhirnya ada program PNPM Mandiri Perdesaan, maka ia mengusulkan pembangunan RA di dua dusun.
Ia menyampaikan hal itu di sela-sela acara pelantikan IP/IG PAUD Muslimat NU kecamatan se-Kabupaten Temanggung, di Graha Bhumi Phala, Sabtu (12/4/2025).
"Waktu itu bagaimana caranya bisa meningkatkan dunia pendidikan di tingkat desa, kemudian punya dua RA dan satu TK, lalu istri saya paksa jadi Kepala RA. Tahun 2008 atau 2009 kawan-kawan guru saya ajak studi banding di TK Uswatun Hasanah Jalan Godean Yogyakarta, untuk melihat anak-anak mulai masuk kelas, belajar, sampai pulang sekolah," katanya.
Kala itu, kata bupati yang akrab disapa Agus Gondrong ini memang ada ketimpangan pendidikan antara Yogyakarta dengan Campurejo, Tretep. Kendati tidak semua bisa ditiru, tapi ada beberapa yang bisa diterapkan dan lambat laun semakin membaik dan sampai sekarang 100 % anak usia 5-6 tahun sudah sekolah di RA-TK. Tak hanya membangun kelas, tapi juga disiapkan kendaraan penjemput siswa dari dusun terjauh dari Dusun Pringlegi ke sekolah di Dusun Krajan.
"Karena waktu itu tidak ada anggaran dari dana desa, maka pakai uang pribadi. Tahun 2007 dari sekitar 3.400 jiwa penduduk lulusan SMA-nya tidak lebih dari 14 orang, maka melalui program-program desa dan menggerakkan hati masyarakat, Alhamdulillah, saat ini yang lulus SMA dan kuliah sudah ratusan orang, bahkan sebagian diterima PNS dan PPPK," katanya.
Dari ceritanya, ia berharap para pengurus IP/IG PAUD MNU untuk bisa berpikir kreatif dan inovatif dalam memajukan pendidikan di desanya masing-masing dengan mendekatkan diri pada kepala desa. Bisa menggunakan ADD, PAD, dan lain-lain, ia yakin, jika untuk kemaslahatan, pasti para kepala desa akan setuju. Bahkan Desa Campurejo kala itu bisa menyisihkan APBDes-nya untuk insentif guru TK dan RA. (Ary;Ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook