Pertahankan Keasrian Lingkungan Lewat Ritual Merti Dusun
Ket [Foto]:

Pertahankan Keasrian Lingkungan Lewat Ritual Merti Dusun

Temanggung, MediaCenter - Burung-burung berloncatan di dahan-dahan kopi, saat warga Desa Kemiri, Kecamatan Kaloran Temanggung, menggelar ritual adat Sadranan di komplek makam Eyang Kyai Salam, Jumat (12/12/2025) pagi.

Tidak kurang seribu tenong dibawa warga pada ritual yang bertajuk 'Adat Diruwat Jowo Dijogo' tersebut. Tenong tersebut berisi nasi tumpeng dengan ingkung ayam kampung, aneka sayur dan buah, serta jajan pasar.

Sejak pagi warga berduyun menuju ke lokasi ritual adat. Mereka duduk di sisi kanan dan kiri jalan lintas desa. Setelah berdoa dipimpin tokoh agama setempat, mereka membuka tenong untuk dinikmati bersama.

Sendau gurau dan diskusi antar warga tercipta, bertema seputar kehidupan yang mereka alami. Namun, ada pula yang menyinggung situasi politik Indonesia, serta bencana di Sumatra.

Kepala Dusun Kebondalem, Desa Kemiri, Ramlan mengatakan, adat sadranan sebagai agenda tahunan yang digelar pada Jumat Pon, bulan Jumadil Akhir penanggalan Jawa. Warga yang mengikuti diantaranya dari Dusun Kebondalem dan Dusun Kemiri, Desa Kemiri.

"Diperkirakan ada 1000 tenong pada sadranan kali ini," katanya.

Tujuan ritual adalah menjaga dan melestarikan adat nenek moyang. Merti dusun, juga sebagai pengingat pada leluhur.

"Kami mendoakan mereka. Juga bersamaan kita jaga lingkungan dan adat dengan harapan semua warga masyarakat dapat keselamatan," harapnya.

Kades Kemiri, Sugeng Rahadi mengatakan, sadranan diikuti lintas agama, seperti Kristen, Buddha dan Islam. Inti sadranan adalah ngurui-nguri kebudayaan jawa, dengan 'Adat Diruwat Jowo Dijogo'.

"Ritual sebagai bukti kerukunan umat antar agama Desa Kemiri," tandasnya.

Anggota DPRD Temanggung, Badrun Mustofa mengatakan, pada ritual yang dilaksanakan warga Desa Kemiri merupakan kearifan lokal, yaitu menggabungkan adat dengan pembangunan, adat dengan lingkungan, dan pembangunan harus selaras dengan lingkungan.

"Merti dusun adalah upaya mempertahankan alam agar tetap lestari, namun pembangunan harus tetap jalan," tuturnya, sembari menegaskan ritual adat jangan sampai punah, sehingga harus terus diperkuat. (Aiz;Ekp)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook