Pemkab Temanggung Pastikan Kesiapan Pangan Hingga Jalur Mudik Jelang Nataru
Ket [Foto]:

Pemkab Temanggung Pastikan Kesiapan Pangan Hingga Jalur Mudik Jelang Nataru

Temanggung, Media Center - Pemerintah Kabupaten Temanggung menyatakan kesiapan menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, mulai dari ketersediaan pangan, layanan kesehatan, hingga pengamanan jalur mudik dan balik. Kesiapan tersebut dibahas dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dirangkaikan dalam rapat koordinasi lintas sektoral persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang berlangsung di Pendopo Pengayoman Temanggung, Selasa (16/12/2025) pagi.

Pj. Sekda Ripto Susilo mengatakan, rapat tersebut bertujuan memastikan pengendalian inflasi daerah, sekaligus kesiapan lintas sektor menjelang Nataru.

“Kami memetakan seluruh potensi persoalan, mulai dari ketersediaan pangan, layanan kesehatan, jalur mudik, mitigasi bencana, hingga keamanan dan ketertiban masyarakat,” kata Ripto.

Berdasarkan hasil pemantauan lapangan, ketersediaan pangan di Kabupaten Temanggung dinyatakan aman hingga akhir tahun.

Seluruh komoditas bahan pokok berada dalam kondisi cukup, meski terdapat keterbatasan pasokan bawang putih akibat tidak adanya produksi pada November.

“Pasokan bawang putih masih dapat dipenuhi dari luar daerah, sehingga kebutuhan masyarakat tetap tercukupi,” ujar Ripto.

Bulog mencatat stok beras medium per (15/12/2025) mencapai 7.000.414 kilogram. Stok tersebut disiapkan untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan dengan harga eceran tertinggi Rp12.500 per kilogram, serta sebagai cadangan penanganan bencana.

Pemkab Temanggung menyiagakan layanan kesehatan selama Nataru melalui empat rumah sakit dan 26 Puskesmas. Seluruh fasilitas didukung tenaga medis piket 24 jam, layanan persalinan, serta Public Safety Center (PSC) 119 yang beroperasi penuh.

“PSC 119 siap melayani masyarakat selama 24 jam dengan jejaring ambulans yang telah terintegrasi,” jelas Ripto.

Dua pos pelayanan Nataru didirikan di Pos Pam Tugu Pancasila dan di depan RS Kristen Ngesti Waluyo.

Pemerintah daerah menyiapkan jalur mudik alternatif untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, di antaranya ruas Secang-Kranggan-Temanggung, Kedu-Parakan-Kledung, serta jalur Kandangan–Jumo–Candiroto–Sukorejo. Meski sebagian ruas masih bersifat tambal sulam, jalur tersebut dinilai layak dilalui.

Selain itu, Pemkab juga memetakan sejumlah titik rawan, seperti blank spot sinyal di wilayah Pringsurat, Kledung, dan Candiroto, serta potensi longsor di jalur Candiroto–Sukorejo dan Parakan–Kledung.

Sepanjang 2025, tercatat 45 kejadian bencana di Temanggung yang terdiri atas banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem. BPBD bersama instansi terkait menyiagakan personel dan peralatan untuk menghadapi potensi bencana selama Nataru.

Ripto menyebutkan, ketersediaan BBM dan elpiji di Temanggung dalam kondisi aman, meski pasokan solar masih terbatas. Pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan Pertamina dan pemerintah provinsi untuk penambahan kuota.

“Sebanyak 20 SPBU, 15 Pertashop, dan 29 agen elpiji disiagakan selama libur akhir tahun. Selanjutnya, PLN dan PDAM diminta memastikan layanan listrik dan air minum tetap stabil, terutama di tengah potensi cuaca ekstrem,” jelasnya.

Puncak arus libur Nataru diprediksi terjadi pada 20–21 Desember. Arus balik diperkirakan berlangsung pada 27–28 Desember, serta 3–4 Januari 2026. Rekayasa lalu lintas dan pengamanan akan dilakukan oleh Polres Temanggung bersama unsur terkait.

“Kami berharap, dukungan seluruh pihak agar perayaan Natal dan Tahun Baru di Temanggung berjalan aman, tertib, dan kondusif,” pungkasnya. (Wll;Ekp)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook