Temanggung, Media Center – Mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pangan berdasarkan perkiraan pada bulan Januari dan Februari yang belum ada panen , Bulog meluncurkan Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Beras atau yang lebih dikenal dengan “Operasi Pasar”.
Peluncuran secara serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia, sedangkan untuk sub Kedu yaitu Kabupaten Magelang, Wonosobo, Purworejo dan Kabupaten Temanggung, diadakan di Gudang Bulog Temanggung yang berlokasi di Desa Bengkal, Kecamatan Kranggan, Kamis (03/01).
Untuk stok tahun 2019 di Bulog Temanggung terdapat 8.500 Ton, untuk memenuhi kebutuhan bulan Maret dan April, sedangkan pelaksanaan Operasi Pasar di subdivre Kedu bisa melalui pasar-pasar dengan melibatkan Satgas Rumah Pangan Kita (RPK), maupun bekerjasama dengan distributor ataupun pemerintah desa, sehingga konsumen bisa langsung melakukan pembelian di wilayah terdekat.
Untuk permintaan pasar sendiri mengalami peningkatan, yang pada operasi pasar bulan sebelumnya terserap 70 Ton, meningkat menjadi 100 Ton, diempat kabupaten, selain itu juga dilakukan pendekatan aktif untuk mengetahui permintaan langsung dilakukan droping berdasarkan permintaan.
Kepala Subbulog Kabupaten Temanggung Nani Yulianti mengatakan, untuk operasi pasar di Kabupaten Temanggung sudah dilaksanakan di Pasar Temanggung ataupun di RPK yang sudah ada di wilayah kabupaten ataupun toko yang sudah melakukan perjanjian kerjasama dengan Bulog.
“Sedangkan untuk stok yang lain selain beras juga ada gula ada 500 Ton, minyak goreng 11 ribu liter, juga ada daging, disamping tujuan utama yaitu pengendalian beras medium, selama melaksanakan operasi pasar sebanyak 3.600 Ton selama tahun 2018” imbuhnya.
Untuk harga di tahun 2018 tidak begitu tinggi seperti tahun sebelumnya, harga di pasar berkisar Rp 9.500,00/kg sementara harga eceran tertinggi Rp9.450,00/kg, sedangkan untuk pembelian dikisaran Rp8.100,00/kg dan masyarakat menikmati dengan harga Rp9.000,00/kg untuk beras medium. (MC TMG / Penulis  / Foto : Coeplis / Editor :Ekape)