Jumat Kliwon Bulan Rajab, Klowok Lor Kranggan Adakan Sadran Tenong
Ket [Foto]:

Jumat Kliwon Bulan Rajab, Klowok Lor Kranggan Adakan Sadran Tenong

Temanggung, MediaCenterBanyak sekali tradisi yang ada di Kabupaten Temanggung, salah satunya adalah tradisi merti dusun. Tradisi ini biasa dilakukan di sekitaran makam di desa setempat pada Bulan Rajab, seperti halnya yang dilakukan masyarakat Dusun Klowok Lor, Desa Kemloko Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung.

Jumat pagi (05/04/2019) warga masyarakat Dusun Klowok Lor melakukan tradisi Merti Dusun atau Sadran Tenong. Tradisi yang diadakan setiap tahunnya ini biasa dilakukan pada hari Jumat Kliwon di Bulan Rajab pada penanggalan Jawa. Sebagai wujud rasa syukur masyarakat Dusun Klowok Lor kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan keberkahan, sebagian besar masyarakat setempat benar-benar menyiapkan tenong yang berisi sayur dan lauk pauk seperti telur, tempe, ayam ingkung, nasi bucu (nasi yang dibentuk tumpeng) dan jajanan pasar.

Masyarakat begitu antusias mengikuti acara tersebut, terlihat dari ratusan warga berbondong-bondong membawa tenong dan jajanan pasar menuju makam Dusun setempat. Sesampainya di makam, sesepuh desa memimpin jalannya tahlil dan doa kepada sang pecipta agar kemakmuran dan keberkahan selalu mengiringi warganya.

Seusai prosesi tahlil dan doa seluruh warga yang datang dalam Sadran Tenong tersebut menikmati bersama makanan yang telah disiapkan dan dibawa dari rumahnya masing-masing, meskipun mereka berasal dari dusun yang berbeda. Kebersamaan dan jalinan persaudaraan nampak terlihat dari semua warga yang datang, mereka membaur menjadi satu dan saling bertukar makanan yang dibawanya.

Dalam tradisi Sadran Tenong Dusun Klowok Lor sebanyak 5 (lima) dusun yang turut meramaikan tradisi tersebut, meliputi Dusun Klowok Kidul, Dusun Klowok Lor, Dusun Mlondang, Dusun Mulyosari serta Dusun Gendungan.

Selain sebagai ajang melestarikan budaya leluhur tradisi ini juga sebagai wujud silaturahmi antara warga dari berbagai dusun serta untuk memperingati Haul Simbah Kyai Mlondang dan Simbah Kyai Kali Wungu, yang tidak lain sebagai pendiri dusun tersebut.

Setelah prosesi makan bersama atau “Kembul Bujono” selesai dilaksanakan, seluruh warga yang dipimpin tokoh masyarakat kemudian menuju ke tengah desa dengan membawa beraneka makanan dan hasil bumi untuk diperebutkan oleh semua warga.

Ditemui seusai prosesi ritual adat Sadranan Tenong, selaku Kepala Desa Kemloko Yamsudi menjelaskan dalam wawancara, bahwa tradisi tahunan ini akan dikemas lebih baik dan menarik lagi, sehingga dapat menjadikan Desa Kemloko menjadi salah satu destinasi wisata budaya dan religi.

Seperti dari pakaian yang dikenakan warga kedepan kami pihak desa akan menyeragamkan untuk memakai batik, dan tidak ada yang memakai pakaian yang modern, agar jika difoto akan lebih menarik,” jelasnya.

“Sehingga kedepan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Temanggung juga memberikan konsep serta arahannya supaya dapat terwujud menjadi Desa Wisata Budaya dan Reliji,” tambah Kepala Desa Kemloko penuh semangat.

Dijumpai di Kantor Dinbudpar Kabupaten Temanggung, Senin (08/04/2019), selaku Kepala Bidang Pariwisata Dinbudpar Temanggung Panca Pastiyanto menjelaskan dalam wawancara, bahwa pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi dengan kegiatan ini karena tradisi seperti ini merupakan bentuk pelestarian budaya dan mengenalkan ke penerus cikal bakal dusun.

“Yang nantinya masih dapat dilihat serta diikuti bersama tradisi yang sarat akan makna budaya serta religinya seperti Sadran Tenong di Dusun Klowok Lor Desa Kemloko Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung,” pungkasnya.

Kedepan jika masyarakat Dusun Klowok Lor, Desa Kemloko Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung bersungguh-sungguh ingin menjadikan tempatnya menjadi Desa Wisata Budaya dan Religi, pihak Dinbudpar Temanggung akan senantiasa membantu, mendorong dan mendampingi, agar terwujud seperti yang masyarakat inginkan bersama,” paparnya.

“Dan semoga dengan terwujudnya Dusun Klowok Lor sebagai salah satu destinasi Desa Wisata Religi dan Budaya akan mempengaruhi perekonomian masyarakat sekitar untuk lebih baik lagi,” Imbuh Kepala Bidang Pariwisata Dinbudpar Temanggung mengakhiri wawancaranya. (MC TMG/Penulis, Foto: Agung Edited:Ekape)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook