Selametan Wiwit Mbako Bumi Phala Sebagai Destinasi Wisata Budaya Temanggung
Ket [Foto]:

Selametan Wiwit Mbako Bumi Phala Sebagai Destinasi Wisata Budaya Temanggung

Temanggung, MediaCenterBertujuan untuk mengangkat kearifan lokal dan hasil pertanian khususnya tembakau, Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung ingin mengenalkan seluruh rangkaian proses menanam tembakau dari tanam hingga panen.

Untuk itu pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung menggelar acara Selametan Wiwit Mbako Merti Bumi Phala atau prosesi syukuran dengan berdoa bersama untuk menandai dimulainya musim tanam tembakau di Alun-alun Kabupaten Temanggung, Sabtu (27/4/2019).

Sebanyak 6.000 lebih warga Kabupaten Temanggung dan sekitarnya datang untuk berdoa bersama agar musim tanam tembakau pada tahun ini hasil dan harga jualnya semakin baik, serta petani tembakau menjadi makmur marem (puas), tentrem (damai) dan gandem (bagus dan baik).

Dalam wawancara seusai acara tersebut Bupati Temanggung HM Al Hadziq mengatakan, Slameten Wiwit Tembakau yang tersentral di kabupaten, baru kali ini terlaksana. Sebelumnya, sambung dia, masing-masing desa atau kelompok tani menggelar acara serupa secara mandiri di wilayah masing-masing, dalam waktu tak berbarengan.

Kedepan, pihaknya ingin acara 'Wiwit Mbako Merti Bhumi Phala' bisa terus dilaksanakan rutin tiap tahun, tanpa menghilangkan tradisi yang sudah berlangsung dimasing-masing desa atau wilayah diberbagai penjuru Kabupaten Temanggung.

"Animo masyarakat begitu tinggi, mereka bersemangat berduyun-duyun datang, kita akan berusaha mewujudkan acara ini rutin digelar tiap tahun," ucapnya.

Bupati Temanggung juga berkeinginan, agar acara ini layak menjadi destinasi wisata budaya di Kota Tembakau. Syaratnya, kata dia, acara ini harus rutin digelar tiap tahun dengan melihat antusias masyarakat Temanggung.

"Pasti ingin menjadikan ini destinasi wisata budaya. Selain ini punya fungsi untuk mempersatukan masyarakat dan kritik-otokritik terhadap dunia pertembakauan di Temanggung, ‎juga kalau bisa nanti bisa jadi event kultural yang bisa jadi kunjungan wisatawan," ujarnya.

Tak hanya masyarakat Temanggung, beberapa warga negara asing (WNA) juga turut hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka tampak asyik mengabadikan momen menggunakan kamera digital.

‎Selain doa bersama dan kembul bujana (makan bareng), 'Wiwit Mbako Merti Bhumi Phala' juga diisi dengan aneka hiburan rakyat. Di antaranya kesenian tradisional Tari Jaran Kepang dan Tari Srinthil. (MC TMG/Penulis, Foto: Agung Edited: Ekape)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook