Ket [Foto]:
Giyono, Desa Multikulturalisme Dengan Beragam Budaya dan Seni Tradisi
Temanggung, Media Center – Peninjauan lapangan atau verifikasi penilaian Lomba Desa Nasional Tingkat Regional II di Desa Giyono, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung dilaksanakan oleh tim penilai dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Jawa Tengah, Selasa (16/7/2019).
Selain para tamu undangan, acara penilaian juga dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Temanggung, Polres, Kodim, Ketua Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Temanggung, Ketua Pemberdayaan Kesehatan Keluarga (PKK), Camat, Kepala Desa dan seluruh jajarannya.
Desa Giyono Kecamatan Jumo merupakan salah satu desa di Kabupaten Temanggung yang sangat mengamalkan Pancasila khususnya pada sila ketiga. Hal tersebut dapat dilihat dari masyarakatnya yang saling berdampingan dan hidup guyub rukun, meskipun terdapat 3 ajaran agama yang berbeda yaitu Islam, Kristen dan Budha.
Dalam sambutan Bupati Temanggung, M. Al Khadziq, mengharapkan Desa Giyono ini terus menjadi model kerukunan dan juga keberjasaan, model toleransi, model multikulturalisme di Kabupaten Temanggung, sehingga akan menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat di Temanggung tentang pentingnya hidup berdampingan, bersatu dan bersaudara.
“Semua masyarakat disetiap rumah di Desa Giyono mempunyai sudut tani pekarangan, ada pohon obat-obatan, sayur-sayuran dan lain sebagainya”, imbuh M. Al Khadziq.
Selain itu Desa Giyono merupakan titik pertemuan desa dengan dua kultur pertanian besar yang berbeda di Kabupaten Temanggung yaitu pertanian tembakau dan pertanian kopi, maka dari itu Desa Giyono sangat beruntung karena bisa mendapatkan hasil tani dari dua komoditas tersebut.
Selain memiliki tingkat kerukunan antar warga yang sangat bagus dengan perbedaan budaya dan agama, masyarakat Desa Giyono ini juga terkenal sebagai gudangnya kesenian tradisional. Ada kuda lumping, warokan, topeng ireng, seni karawitan, seni pedalangan, sinden, rebana, dll.
“Sesungguhnya saya punya firasat, firasat saya Giyono menang Pak. Semoga pak Kiki bisa melihat secara objektif kondisi desa ini, bisa membandingkan desa-desa lain di Indonesia yang juga masuk nominasi, dan semoga setelah membandingkan, dan harapan kita semua bisa menjadi juara tingkat Nasional”, imbuh Bupati Temanggung sambil tersenyum dengan ketua tim penilai Kiki Sukirno. (MC TMG/Penulis, Foto : Cahya Editor:Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook