Press Tour Kampung KB Kecamatan Kranggan, Sarana Edukasi dan Diseminasi
Ket [Foto]:

Press Tour Kampung KB Kecamatan Kranggan, Sarana Edukasi dan Diseminasi

Temanggung, Media Center – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DPPKBPPA) Kabupaten Temanggung mengadakan Press Tour Kampung Keluarga Berencana yang bertemakan pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi melalui media masa yang dibagi menjadi 2 lokasi Kampung Keluarga Berencana (KB) yaitu di Desa Klepu dan Desa Purwosari Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, Rabu (16/10/2019).
Kampung KB  Model Percontohan dirasakan perlu dibentuk di setiap provinsi, dan kabupaten / kota sebagai rujukan bagi Kampung KB yang lain dalam menjalankan program dan kegiatan di Kampung KB-nya. Di Temanggung, Kampung KB Desa Klepu Kecamatan Kranggan, menjadi Kampung KB Center Of Excellent (CEO). Sedangkan Kampung KB Purwosari Kecamatan Kranggan menjadi obyek penelitian Pusat Penelitian dan Pembangunan (Puslitbang) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia mengenai Rumah Data dan Kelompok Kerja Kampung KB.
Kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten Temanggung Wara Andijani mengatakan, di Temanggung saat ini terdapat 64 Kampung KB tersebar di 20 kecamatan dengan rata-rata 3 kampung KB per kecamatan. Pengembangan Kampung KB pasca pembentukan, sangat tergantung pada komitmen pemerintah desa, para kader PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa), serta koordinasi dengan lintas sektoral secara bertingkat dari Desa, Kecamatan dan Kabupaten. Karena sesungguhnya Kampung KB bukanlah milik OPD KB namun menjadi tanggungjawab bersama lintas sektoral untuk bersama-sama membangun desa di lokasi Kampung KB.
Desa Klepu sendiri awalnya memang lebih banyak fokus ke program KB, akan tetapi pada kenyataannya dan dalam perkembangannya di lapangan, sangatlah di luar perkiraan dan menggembirakan, dilihat dari antusias masyarakat dan dibarengi dengan kegiatan lain, diantaranya pembuatan kerajinan kleneng, rigen dan batik. Ternyata ketika masyarakat desa dilatih mereka mampu dan ini suatu hal yang menggembirakan bagi Desa Klepu sendiri, bahwa mereka bisa bekerja di rumah dan menghasilkan. 
“Batik di klepu ini kalau kita lihat hasilnya sangat-sangat bagus, jadi saya sangat berharap bahwa ini nanti akan bisa dikembangkan dan menjadi salah satu sumber penghasilan dari masyarakat. Jadi kampung KB atau desa KB bukan melulu dengan program KB yang sukses, tapi masyarakat dan ekonomi masyarakatnya bisa meningkat dengan adanya program kampung KB ini.”, ujar Wara Andjani.
Selain antusias dan kerjasama warga, dukungan dari Kepala Desa Klepu dan Camat Kranggan sangat luar biasa, sehingga program ini berjalan dan dikerjakan dengan baik oleh seluruh warga Desa Klepu.
“Nanti tahun depan kita akan mengadakan satu program yaitu pelatihan khusus batik. Mudah-mudahan dengan berjalannya waktu semakin berkembang dan di tempat-tempat lain, kita menggabungkan dengan desa wisata.”, imbuh Wara Andjani.
“Sampai saat ini produk yang dihasilkan masih dipasarkan berdasarkan pesanan, rencana akan dilakukan pemasaran dengan cara online. Pelatihan membatik yang sudah berjalan dianggarkan dari desa dan swadaya masyarakat.”, papar Nugraheni Rahayu sebagai ketua Kelompok Batik Dewi Sri.
Motif batik yang diterapkan berupa motif burung pleci, rigen dan bambu. Motif-motif tersebut diambil dari alam dan potensi alam yang terdapat di Desa Klepu. (MC TMG/Penulis:Cahya/Foto:Agung Editor: Ekape)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook