Ket [Foto]:
Berburu Kuliner Khas Tahu di Omah Tahu Temanggung
Temanggung-Mediacenter. Biasanya tahu digambarkan sebagai masakan rakyat yang hanya bisa digoreng dengan rasa yang itu-itu saja. Namun di Omah Tahu, ada beragam variasi menu makanan dari yang kuno hingga kekinian, semua diolah dari bahan dasar tahu. Sedikitnya ada 22 menu olahan menggunakan tahu di tempat ini.
Omah Tahu berlokasi di Kawasan Jalan Gajah Mada Temanggung, sekitar 60 meter dari perempatan Gloria. Juga berjarak sekitar 50 meter dari arah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Dari tepi jalan, Omah Tahu terlihat sepi karena terhalang taman kota berukuran mini didepannya. Untuk masuk ke Omah Tahu harus melalui gang ke arah Brojolan Timur, baru ditemui area parkir tepat didepan pintu masuk Omah Tahu.
Pelanggan Omah Tahu cukup banyak. Mereka datang dari berbagai daerah, seperti Solo, Banjarnegara, Wonosobo dan sekitar kota Temanggung. Karena itu, Omah Tahu menghasilkan omzet yang relatif tinggi, yakni mencapai rata-rata Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per bulan.
Tosan Adi Wibawa (33 th), pemilik Omah Tahu merintis usaha kuliner berbahan tahu sejak sekitar tahun 2009. Diawali dari mendirikan pabrik tahu lantaran terpengaruh sukses pabrik tahu yang didirikan kakek dan ayahnya. Kebetulan, daerah tempat tinggal Tosan di Kawasan Brojolan Timur, Kecamatan / Kabupaten Temanggung merupakan sentra pabrik tahu.
"Waktu saya masih SMP sekitar tahun 2003 masih ada 17-an pabrik tahu. Makin lama usaha pabrik tahu makin tergerus jaman. Kini, meskipun daerah saya masih dikenal sentra tahu, tapi jumlah pabrik yang berdiri di Brojolan Timur tinggal tiga pabrik saja," ujar Tosan.
Tosan yang sejak kecil dibesarkan di lingkungan pabrik tahu merasa prihatin dengan makin menyusutnya bisnis tahu. Padahal rasa tahu daerah Temanggung punya ciri khas lebih enak, lebih tawar, tanpa rasa asam sedikitpun. Hal itu karena air yang digunakan untuk membuat tahu adalah air yang bersih dan jernih, khas daerah pegunungan. Tahu dari daerah Temanggung juga memiliki ukuran yang lebih besar dan dimasak per papan.
"Supaya usaha tahu tetap eksis dan ada peningkatan penghasilan, sekitar tahun 2014 saya bikin Omah Tahu di rumah tinggal saya seluas 254 meter persegi,"tambahnya.
Sebagian tahu produksi pabrik dipasarkan di pasar tradisional, ada pula yang dijual ke luar kota, yakni dengan cara tahu divacum agar tahan hingga satu minggu dan ada pula yang digunakan sebagai bahan baku kuliner di Omah Tahu.
Ia menyebutkan, total produksi tahu di pabriknya yang terletak tak jauh dari Omah Tahu mencapai 60 papan per hari. Tahu dibuat per masak tiga papan menggunakan kedelai 10 kilogram (kg) kedelai import. Dalam sehari ia membuat 20 masak tahu menggunakan bahan baku kedelai sekitar dua kuintal. Di pabrik tahu, Tosan mempekerjakan enam orang karyawan.
Sedangkan keperluan tahu untuk Omah Tahu mencapai dua sampai tiga papan per hari. Tahu sejumlah itu diolah menjadi 22 menu masakan berbahan dasar tahu. Antara lain seblak tahu, puding tahu, tahu bakso isi rainbow mozarella, tahu bakso mozarella, tahu teriyaki, dan tahu saos tiram. Semua menu dirancang oleh Tosan bersama isterinya, Viki Fitriana (28 th). Di Omah Tahu, Tosan mempekerjakan delapan orang karyawan.
"Bagi saya tahu punya sejarah panjang. Pada dasarnya usaha dari keluarga besar saya. Saya berusaha mempertahankan tahu sentra Brojolan. Hanya saya anak muda yang masih usaha tahu, lainnya 50 ke atas. Saya ingin tahu juga jadi khas Temanggung," jelas Tosan.
Tosan juga ingin menu tahu digemari kalangan milenial. Karenanya, ia bersama isteri selalu melakukan inovasi dan berkreasi dengan makanan baru berbahan tahu yang disesuaikan dengan trend makanan jaman sekarang. Tosan juga mengganti menu setiap dua bulan sekali. Untuk menu yang kurang digemari, ia tarik sementara untuk dikreasi lagi agar lebih menarik.
"Sebentar lagi kami akan merilis menu tahu bakso udang dan tahu bakso cumi,"ujar Tosan.
Di awal membuka Omah Tahu, tahun 2014, kenang Tosan, ia hanya memasang 20 menu saja. Ia mengaku memulai usaha kuliner tidak terlalu sulit lantaran ia memanfaatkan pergaulan dan komunikasi dengan teman-temannya di tiga komunitas yang ia ikuti, yakni komunitas seni lukis, musik, dan komunitas penggemar Ikan Koi.
"Melalui komunitas itu lebih mudah promosi. Teman komunitas saya ajak kesini, saya kasih gratis selama tiga hari. Lalu memberi diskon dan promo. Yang terpenting management keuangan dan bahan baku, kalau management baik, usaha akan bisa bertahan,"katanya.
Menurut dia, menu favorit dan banyak digemari konsumen Omah Tahu saat ini adalah seblak tahu dan empis tahu. Bulan lalu menu seblak tahu bisa terjual hingga 30 porsi per hari. Secara umum, usaha kuliner tahu ini terus mengalami kemajuan. Saat ini omzet Omah Tahu mencapai Rp 50-60 juta per bulan. Sedangkan omzet dari pabrik tahu dengan produksi dua ton kedelai per minggu atau sebulan 6-7 ton mencapai Rp 120-150 juta per bulan.
"Ke depan saya ingin tahu yang diproduksi dari pabrik saya bisa masuk ke supermarket-supermarket dan dipasarkan disana,"ujar Tosan.
Manfaat lain yang didapat dari Omah Tahu, lanjut Tosan adalah berbagai variasi menu tahu yang ia buat membuat tahu tidak lagi dipandang sebagai makanan remeh. Banyak anak-anak dari sekolah SD dan TK yang datang ke Omah Tahu untuk wisata edukasi tahu. Disana, anak-anak diajak praktek masak tahu pada cooking class yang diselenggarakan Tosan. Kesempatan itu juga digunakan Tosan untuk mengenalkan tahu pada anak-anak supaya mengenal dan menyukai tahu.
"Saya beri tahu anak-anak yang datang untuk wisata edukasi bahwa tahu bukan makanan orang miskin, kalangan menengah ke bawah, atau makanan kepepet. Tapi tahu merupakan makanan sehat yang kaya protein,"kata Tosan.
Viki Fitriana, isteri dari Tosan mengatakan, terlibat membuat variasi menu di Omah Tahu awalnya karena ia suka memasak. Beberapa menu seperti empis-empis tahu yang merupakan makanan khas Temanggung ia pelajari dari tantenya. Namun saat menjadi hidangan di Omah tahu, Viki memodifikasi empis tahu dengan menambahkan tetelan pada masakan.
Menu lainnya, ia coba-coba berbagai masakan yang sekiranya cocok dengan tahu. Misalnya ide membuat seblak ramen dan seblak tom yam terinspirasi dari cerita banyak saudaranya yang berasal dari tanah Sunda. Yakni bahwa disana kerupuk seblak merupakan makanan rakyat yang wajib ada. Hal itu sama seperti tahu dan tempe didaerah Temanggung yang semula juga dianggap sebagai makanan rakyat.
"Saya bikin seblak dengan kerupuk bawang mentah yang direndam dulu selama tiga jam, lalu rasanya disesuaikan dengan lidah orang Jawa. Seperti terasi dikurangi, menggunakan banyak bumbu cabai merah, bawang merah dan putih. Kencur juga dikurangi. Untuk seblak tomyam lebih asem tapi kuah lebih terasa kaldu seafood dan lebih manis,"ungkap Viki.
Saat membuat menu baru, lanjut Viki, biasanya suaminya yang mencicipi pertama kali. Lalu ia membuat makanan dengan rasa yang telah diperbaiki serta meminta karyawan mencicipi. Setelah tiga sampai empat kali mencoba, baru ia melounching menu tersebut.
Viki juga mengamati apa yang sedang populer dan disukai anak-anak jaman sekarang, lalu dimodifikasi dengan tahu. Bakso ranjau misalnya, terinspirasi dari bakso beranak, tapi dalamnya dimodifikasi dengan tahu dan tetelan dengan irisan cabai didalam bulatan bakso.
Diceritakan, sebelum membuka omah tahu, sejak 2011, Viki berjualan keliling tahu petis dan tahu bakso buatannya. Lantaran muncul pesaing yang menjual lebih murah, tahu petis dan tahu bakso ia tarik, lalu dimodifikasi dengan bahan lain seperti mozarella. Kemudian ia jual ke daerah lain dengan sistem reseller. Tahu bakso dan tahu bakso mozarella ia jual hingga ke Lombok (NTB), Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta.
Penjualan tahu ke luar kota ini bertahan hingga sekarang. Setelah dimodifikasi ada perbedaan harga 50 persen lebih mahal dengan tahu bakso yang ada di pasaran. Harga tahu bakso mozarela dipatok Rp 35 ribu per bungkus, tahu bakso pedas Rp 23 ribu per bungkus, dan tahu bakso original dijual Rp 22 ribu per bungkus. Tiap bungkus berisi 10 biji.
"Tapi produksi tahu kami kualitasnya lebih bagus dan terjamin. Tahu kami merupakan satu-satunya di Temanggung yang punya ijin Departemen Kesehatan"katanya.
Dimas (47 th), seorang pengunjung asal Klampok, Banjarnegara, mengaku telah dua tahun menjadi pelanggan setia bagi Omah Tahu Temanggung. Menu kesukaannya adalah empis-empis tahu.
"Menu favorit saya empis tahu. Saya selalu pesan menu itu disini. Kalau isteri saya selalu mencoba berganti-ganti menu tiap kali berkunjung ke sini,"ujar Dimas. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook