Ket [Foto]:
Juru Bicara Isyarat Untuk Informasi Kepada Disabilitas
Temanggung, MediaCenter - Senin (30/3/2020) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung menggandeng komunitas Tuli Temanggung Bersenyum (TTB) dalam pembuatan video pemberitaan tentang Covid-19 di Kabupaten Temanggung.
Bermula dari keinginan para penyandang disabilitas terutama para tuna rungu untuk memperoleh informasi tentang perkembangan Covid-19 di Kabupaten Temanggung, karena yang selama ini muncul dipemberitaan, baik melalui Temanggung TV ataupun media sosial lainnya yang ada di Temanggung masih berupa video audio yang hanya bisa dimengerti oleh orang normal saja. Sedangkan mereka membutuhkan bahasa visual yang menggunakan bahasa tubuh seperti gerak tangan, ekspresi wajah, dan gerak tubuh untuk mengerti yang disampaikan.
Pengambilan video dilakukan di studio 1 Temanggung TV, didampingi Wahyono selaku Kasubbag Publikasi dan Dokumentasi Bagian Humas Setda Kabupaten Temanggung dan personil Temanggung TV, serta 3 orang dari komunitas TTB yaitu Susianah (33 tahun), Apsoro Ihsan Sampurno (24 tahun) dan Dwi Kusuma Wirawan (24 tahun) yang akan menjadi talent sebagai penerjemah untuk bahasa visual tersebut. Acara pengambilan video berlangsung dari pukul 11.30 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB dan dilanjutkan dengan editing video.
Wahyono menuturkan tujuan dari pengambilan video tersebut “Dalam rangka memudahkan masyarakat bisa menerima informasi terkait dengan kejadian-kejadian yang sekarang baru menjadi booming yaitu terkait dengan keberadaan virus covid-19 ini, maka dalam semua himbauan maupun statement dari para tokoh yang ada di Kabupaten Temanggung ini, supaya teman-teman kita, saudara-saudara kita yang disabilitas bisa juga mengikuti.” terang Wahyono. Dia juga berharap dan memohon dukungan dari seluruh masyarakat untuk bisa melaksanakan apa yang menjadi amanat dari pemerintah terkait dengan pencegahan virus Covid-19.
"Mungkin selama ini kita kurang memperhatikan dan menyadari serta memikirkan apa yang sebenarnya mereka butuhkan. Sebagaimana berita – berita yang tersebar di seluruh media, yang sebetulnya mereka juga punya hak untuk mengetahui perkembangan apa yang terjadi di daerah mereka terutama tentang Covid-19 ini, agar tidak salah menerima informasi yang beredar," tambahnya. Mereka berharap agar selanjutnya untuk video pemberitaan ataupun himbauan bisa ditambahkan Juru Bahasa Isyarat atau penterjemah. Kalaupun ada teks dalam video tersebut dianggap tidak selalu efektif, karena tidak semua penyandang disabilitas bisa membaca tulisan.
Seperti yang di ungkapkan oleh Dwi Kusuma Wirawan (24 tahun) seorang penyandang tuli. “ Kalau ada tampilan berupa suara atau verbal tidak ada teks tidak ada penterjemah kami sebagai tuli merasa bingung dan tidak tahu, tidak mengerti. Maka sebaiknya disediakan akses menterjemah sama seperti di TV Jakarta. Seperti berita-berita penting sebaiknya diberikan akses, atau yang kedua bisa menggunakan teks. Tapi itu tergantung dari teman-teman tuli pengguna isyarat, apakah mereka mengerti teks. Ada beberapa tuli yang tidak mengerti teks.” jelas Dwi.
Mereka juga berharap agar pemerintah bisa memberikan akses penterjemah atau teks disetiap informasi yang penting, supaya mereka para penyandang tuli bisa memahami informasi yang ada dan bisa berkembang seperti penyandang tuli di daerah lain. (MC.TMG/Azizah;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook