Temanggung, MediaCenter-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung, Jawa Tengah menerbitkan aturan yang mewajibkan pedagang dan masyarakat menggunakan masker jika hendak memasuki area pasar. Namun hingga sekarang masih banyak pedagang yang belum mengenakan masker dengan tepat sesuai aturan protokol kesehatan karena minimnya kesadaran.
Luluk (38Th) salah seorang pedagang di Pasar Kliwon Temanggung, mengaku sudah mulai membeli beberapa masker sejak sekitar sebulan lalu. Namun, saat berdagang di pasar, masker tersebut seringkali dilepas karena tidak tahan pengap.

“Saya tidak tahan memakai masker sepanjang hari. Rasanya pengap dan membuat saya terkadang susah bernafas,” ujar Luluk, Jumat (15/5) saat ditemui disela-sela menunggu pembeli di Pasar Kliwon Temanggung.
Triyati (50 Th) salah seorang pedagang buah di Pasar Kliwon, Kabupaten Temanggung, mengatakan, selama sekitar satu bulan ini, dia sudah rutin memakai masker saat bepergian dan saat berdagang di pasar. Ia sudah memiliki stok enam masker untuk dipakai sehari-hari. 

"Saya punya enam masker untuk dipakai berganti-ganti,"katanya.

Irianti (45Th) pedagang lainnya mengaku memiliki kendala untuk keterbatasan stok masker, jika menuruti aturan penggunaan masker. Diakui Irianti, ia hanya memiliki lima masker kain yang digunakan seluruh anggota keluarganya. Masker tersebut ia dapat dari pemberian karang taruna di desanya. Keterbatasan jumlah stok masker yang dimiliki membuatnya terus mengenakan satu masker selama berjualan lebih dari lima jam.

"Nanti kalau pulang maskernya dicuci, besok dipakai lagi,"ujar Irianti. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)