Temanggung, MediaCenter – Menjelang Hari Raya Kurban 1441 H yang jatuh pada Bulan Juli ini, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Temanggung mengadakan “Pengawalan Ketahanan Kesehatan dan Kesejahteraan Hewan Ternak”. Hal ini dilakukan untuk memastikan dan menjamin produk asal hewan dapat tersaji kepada masyarakat secara Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH). 

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakan Kabupaten Temanggung Drh. Esti Dwi Utami menjelaskan, saat ini Disnakan Kabupaten Temanggung telah melakukan berbagai langkah persiapan, diantaranya dengan melakukan sosialisasi dan edukasi secara rutin kepada masyarakat untuk memastikan hewan ternak yang dijual dalam keadaan sehat dan aman untuk dikonsumsi.

“Kita sudah sampaikan kepada peternak maupun masyarakat secara umum bahwa pemberian obat paling tidak 2 sampai 3 minggu sebelum dipotong harus sudah berhenti untuk obat tertentu”, ungkap Esti saat ditemui di kantornya, Selasa (07/07/2020).

Ia menambahkan, Disnakan Temanggung juga bekerjasama dengan desa, kelompok ternak maupun  PKK untuk melakukan sosialisasi tentang penyakit hewan serta memastikan hewan ternak bisa tersaji ke masyarakat dengan memenuhi persyaratan ASUH.

Untuk memastikan setiap hewan ternak dalam kondisi sehat, Disnakan Temanggung juga akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang masuk ke pasar hewan, diantaranya dengan mengidentifikasi hal-hal seperti peningkatan suhu tubuh hewan ternak serta melihat kondisi fisik lainnya.

“Hewan yang teridentifikasi tidak sehat seperti diare atau penyakit menular lainya saat di pasar kita pisahkan di Los tersendiri yaitu di Los Isolasi. Disana juga kita sediakan Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan), sehingga setelah melalui pemeriksaan akan ditentukan hewan tersebut layak atau tidak untuk diperjualbelikan,” imbuhnya. 

Sebagai upaya untuk menjaga sanitasi maupun higienitas pasar dikala pandemi Covid-19 serta mencegah terjadinya penyakit endemis, petugas akan membersihkan pasar hewan setelah digunakan dengan menyemprotkan disinfektan. 

“Ketika pasar selesai digunakan, maka akan dibersihkan oleh petugas dan dilakukan disinfeksi,” tambahnya.

Selain itu, Disnakan Temanggung juga melakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak yang keluar wilayah Kabupaten Temanggung dengan memberikan Surat Keterangan Sehat bagi hewan ternak.

“Salah satu yang menjadi tugas kita, diantaranya melakukan pencegahan penyakit endemis artinya penyakit yang menular dari hewan ke hewan, maupun penyakit zoonosis yaitu penyakit hewan yang bisa menular ke manusia,” jelasnya

Ditemui saat melaksanakan pengecekan kesehatan hewan ternak di Pasar Ternak Terpadu Desa Badran, Kecamatan Kranggan Temanggung, Rabu (8/7/2020), Drh. Kholid, salah seorang petugas “Pengawalan Ketahanan Kesehatan dan Kesejahteraan Hewan Ternak” Disnakan Temangung menyampaikan bahwa pengecekan kesehatan hewan meliputi cek fisik dan umur. 

“Dalam  pemeriksaan hewan, baik domba ataupun sapi dicek secara fisik umur kesehatan dan kelayakan untuk dipotong, kemudian dikonsumsi manusia dengan aman sehat dan halal. Untuk mengetahui bahwa hewan tersebut layak umur untuk dikosumsi bisa melalui pemeriksaan gigi yang sudah poel atau yang sudah tanggal gigi susunya dan sudah berganti dengan gigi baru”, jelasnya.

“Kebanyakan penyakit yang diderita hewan di Pasar Hewan salah satunya Ping Ai, cacingan/diare dan radang pernapasan”, tambahnya

Disnakan Kabupaten Temanggung juga menyediakan Puskeswan ( Pusat Kesehatan Hewan ) sebagai tempat isolasi untuk hewan yang kurang sehat, kemudian pemilik diberikan arahan cara mengobatinya sebelum diperjualbelikan.

Masyarakat juga bisa melakukan konsultasi di Puskeswan yang ada di Pasar Hewan untuk mengecek kesehatan hewan miliknya.

Disnakan Temangung melalui Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Rumah Potong Hewan (RPH) juga telah melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan hewan sebelum dipotong serta memastikan pemotongan hewan dilakukan secara benar.(MC TMG/Safi;Tofa;Ekape)