Tekan Penyebaran DB, Masyarakat Diminta Galakkan Pola Hidup Sehat
Ket [Foto]:

Tekan Penyebaran DB, Masyarakat Diminta Galakkan Pola Hidup Sehat

Temanggung, Mediacenter-Angka kasus Demam Berdarah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah tahun ini tergolong tinggi. Puncak penyebaran penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini diperkirakan akan terjadi sekitar Bulan Oktober-November saat curah hujan cenderung tinggi.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Temanggung Sri Hartati, menyebutkan, data per 7 Juli 2020, jumlah kasus Demam Berdarah di Temanggung sudah mencapai 668, dengan empat orang diantaranya meninggal.
Dari 668 kasus itu terdiri dari 399 kasus Demam Dengue (DD), 265 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Sedangkan yang mengalami Dengue Shock Syndrome (DSS) sebanyak empat orang. Dari ratusan kasus tersebut, menurut Sri Hartati, ada yang berupa kasus impor atau dari luar dan ada yang Indegenius atau penularan setempat.
"Puncak penyebaran penyakit Demam Berdarah diperkirakan Oktober-November. Pada saat itu biasanya curah hujan tinggi dan banyak genangan air, sehingga memungkinkan nyamuk Aides Aigepty berkembang lebih cepat," ujar Sri Hartati saat ditemui di kantornya, Rabu (8/7/2020).
Sebelum memasuki puncak penyebaran Demam Berdarah sekitar Bulan Oktober itu, kata Sri Hartati, saat ini Dinkes tengah melakukan berbagai upaya antisipasi. Antara lain Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan pengasapan insektisida atau fogging dan metode 3M. Yakni Menguras dan Menutup tempat penampungan air. Serta Mendaur ulang barang yang berpotensi jadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
Selain itu, dilakukan pula langkah Plus untuk membantu pencegahan. Antara lain dengan mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah, memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah, menaburkan Bubuk Larvasida (Abate) pada penampungan air yang sulit dikuras, menggunakan kelambu saat tidur, menanam tumbuhan pengusir nyamuk dan menghentikan kebiasaan menggantung pakaian. 
"Kami meminta masyarakat tetap menggalakan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS). Kami juga berupaya melakukan penguatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat, terutama untuk daerah endemis," katanya.
Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Temanggung, Khabib Mualim, mengatakan, angka kasus Demam Berdarah tahun ini tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Pada 2017 terjadi 326 kasus, terdiri dari 137 kasus Demam Dengue (DD) dan 189 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Sepanjang tahun 2018 terdapat 318 kasus. Terdiri dari 168 kasus DD dan 150 kasus DBD. Kemudian selama tahun 2019 terjadi 643 kasus, terdiri dari 346 DD, 297 DBD, dan tiga kasus DSS. (MC TMG/Tosiani;Ekape)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook