Temanggung, MediaCenter – Pandemi Covid-19 membuat industri pariwisata mengalami krisis, salah satunya wisata dengan menawarkan wahana air, seperti Pikatan Water Park di Kabupaten Temanggung.

Akan tetapi pihak pemerintah daerah dan pengelola wahana tersebut tetap berusaha memaksimalkan fasilitas yang sudah ada di Pikatan Water Park dengan melaksanakan Grand Opening Cafe dan Resto yang bertujuan untuk memperbaiki perputaran ekonomi di lokasi objek wisata, Jumat (7/8/2020).

Selaku Sekda Kabupaten Temanggung Hary Agung Prabowo dalam sambutannya menjelaskan bahwa dimasa pandemi yang masih serba sulit, wahana air belum diperbolehkan untuk beroperasi.

"Untuk sementara banting stir agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) masih tetap menjalankan roda perekonomian, untuk itu wahana airnya belum dapat difungsikan, akan tetapi fasilitas yang sudah ada bisa dimaksimalkan, seperti cafe dan restonya," paparnya.

Agung juga menuturkan bahwa tidak hanya difungsikan untuk cafe dan resto saja, namun untuk acara pernikahan, ulang tahun dan lain sebagainya, tapi tetap menaati protokol kesehatan.

"Nantinya diharapkan dapat pendapatan lebih dari itu, supaya para karyawan di Pikatan Water Park tidak dipotong gajinya sebesar 50%, namun kedepan bisa menerima 100% agar tidak mengencangkan ikat pinggang lagi," pungkasnya.

Sedangkan Kepala Dinbudpar Kabupaten Temanggung Edy Cahyadi menegaskan kembali dalam sambutannya, bahwa Pikatan Water Park belum dapat dibuka untuk wahana airnya, karena dirasa dikhawatirkan rawan penularan Covid-19.

"Maka cafe dan resto di Pikatan dioperasikan dari mulai pukul 10.00  sampai 21.00 WIB dengan selalu menerapkan protokol tatanan kehidupan baru atau new normal," imbuhnya.

Edy juga menjelaskan, kunci dari sebuah usaha kepariwisataan adalah kreatif, inovatif dan mendapatkan insentif.

"Diharapkan dengan dibukanya cafe dan resto Pikatan Water Park Kabupaten Temanggung mampu memberikan ide dan kreatifitas untuk meningkatkan pariwisata bersama," tandasnya sebelum mengakhiri sambutannya. (MC TMG/Agung;Ekape )