Temanggung - Konsorsium Ekonomi Kerakyatan (KEK) bersama Perum Bulog Subdrive Kedu menggelar operasi pasar berupa Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP) di depan Pasar Kliwon Temanggung (17/5). Gerakan ini sengaja dilakukan untuk menstabilkan harga pangan khususnya sembako sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Bupati Temanggung, Bambang Sukarno, meluangkan sedikit waktunya untuk datang ke acara GSP untuk tinjau lokasi. Bambang merasa kecewa karena stok sembako yang dibawa Bulog relatif sedikit. “Harapannya kebutuhan pokok tidak naik, namun kalau barangnya hanya satu mobil Colt kecil untuk apa? Masyarakat yang datang akan kecewa”, katanya.

Sony Supriyadi selaku Kepala Perum Bulog Subdrive Kedu menanggapi pernyataan Bupati Temanggung dengan menegaskan bahwa ini hari pertama GSP dilakukan dan rencana akan dilakukan selama dua minggu di tempat yang berbeda. Maka dari itu, pihak Bulog tidak serta merta langsung membawa stok barang yang banyak meskipun punya ribuan ton di gudang guna melihat animo masyarakat dahulu terhadap gerakan ini. “kalau animonya banyak, kami siap”, imbuhnya.

Diyan Anggraini selaku Direktur Konsorsium Ekonomi Kerakyatan Pusat ikut turun tangan dalam kegiatan tersebut dan sesekali bercengkrama dengan pembeli yang membandingkan harga gula di dalam (pasar) dengan harga di luar (GSP). “Harga itu sudah ditetapkan oleh Presiden langsung bu, jadi kalau saya tidak pakai harga itu berarti saya tidak patuh hukum dong”, kata Diyan sambil tersenyum.

Gerakan Stabilisasi Pangan bukan merupakan operasi pasar murah melainkan gerakan dimana Konsorsium Ekonomi Kerakyatan (KEK) bersama Bulog ingin menstabilkan harga pangan supaya tidak ada lagi harga-harga pangan yang selisih jauh dengan HET yang sudah ditentukan Kemendag. (MC TMG/ceye)