Ket [Foto]: Dinbudpar Kabupaten Temanggung menggelar Pelatihan Pemandu Wisata Paralayang kepada 40 peserta pemandu wisata paralayang selama 25 hari di wilayah Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung.
Wujudkan Wisata Paralayang, Pemkab Temanggung Manfaatkan Dana DAK Rp320 Juta
Temanggung, MediaCenter – Bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) kepariwisataan di Kabupaten Temanggung, khususnya di Bidang Pemandu Wisata Minat Khusus Paralayang, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia memberikan bantuan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Pelayanan Kepariwisataan Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp320.000.000,-
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Temanggung selaku pelaksana DAK non fisik tersebut memaksimalkan kesempatan dengan sebaik-baiknya dengan menggelar Pelatihan Pemandu Wisata Paralayang selama 25 hari, mulai teori dengan narasumber dari Dewan Perwakilan Daerah Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPD HPI) Jawa Tengah sampai praktek terbang untuk mendapatkan lisensi Penerbang Lanjutan 1 (PL1) dari Lembaga Pelatihan Paralayang Wonosobo.
Ditemui disela-sela kesibukannya, Rabu (7/10/2020), Kepala Dinbudpar Kabupaten Temanggung Edy Cahyadi menjelaskan bahwa pihaknya berharap akan ada anggaran untuk peningkatan kualitas sarana dan prasarana, baik alat ataupun pengembangan lokasi, guna menunjang wisata paralayang di Kabupaten Temanggung.
“Selain itu, demi keberlanjutan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang sudah menerima pelatihan ini, Dinbudpar akan berupaya semaksimal mungkin untuk berkoordinasi dengan kabupaten dan kota lain untuk bisa menyampaikan saran dan masukan kepada kementerian terkait untuk dapat mengalokasikan anggaran kembali guna mendukung kebutuhan peralatan paralayang,” ungkapnya.
Edy juga mengatakan, bahwa tidak hanya itu saja, namun pihaknya juga berupaya mengajukan alokasi anggaran dari Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Temanggung.
“Sebanyak 40 peserta sudah memiliki keterampilan pemandu wisata paralayang dan sebagian mendapatkan lisensi PL1, namun belum memiliki alat untuk terbang,” tegasnya.
Untuk itu pihaknya juga masih berupaya berkoordinasi dengan pihak desa atau destinasi yang lokasinya dirasa tepat dan aman sesuai dengan yang dibutuhkan oleh wisata paralayang, tentunya dengan didukung oleh pemerintah desa setempat melalui APBDes.
“Jika di Kabupaten Temanggung terdapat wisata paralayang, tentunya akan menunjang wisata alamnya, jika dilihat dari atas ketika naik paralayang,” pungkasnya. (MC.TMG/Agung;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook