180 Pelaku UMKM Ikuti  Sosialisai Kebijakan Penanaman Modal dan SPP-IRT
Ket [Foto]:

180 Pelaku UMKM Ikuti Sosialisai Kebijakan Penanaman Modal dan SPP-IRT

Temanggung, MediaCenter – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Temanggung menggelar sosialisasi kebijakan penanaman modal yang diikuti oleh 180 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) klaster makanan dan minuman di ruang pertemuan Omah Kebon Resto Temanggung, Selasa (3/11/2020).

Sosialisasi tersebut dihadiri oleh perwakilan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Temanggung sebagai narasumber sosialisasi, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (DinperindagkopUMKM), Dinas Sosial, dan Bappeda Kabupaten Temanggung.

Tema sosialisasi kali ini mengenai kebijakan penanaman modal bagi para pelaku UMKM berbasis potensi unggulan lokal dan terkait Sertifikasi Produksi Pangan-Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). 

Kegiatan ini juga merujuk serta berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dalam Pasal 111 ayat (1), Undang-Undang No 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 12 ayat (1), Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 Pasal 43 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan, serta Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik. 

Acara dibuka oleh Eko Suprapto selaku Kepala DPMPSTP Kabupaten Temanggung sebagai penyelenggara sosialisasi tersebut. Dalam pembukaannya, Eko menjelaskan bahwa sosialisasi ini dikhususkan untuk pelaku UMKM diklaster makanan dan minuman, karena adanya investasi lokal yang berbasis produk unggulan masyarakat setempat. 

Eko Suprapto juga memaparkan keadaan bisnis UMKM pada saat krisis moneter dengan pandemi Covid-19 yang hampir sama terkait penurunan ekonomi.

Akan tetapi, menurutnya bisnis UMKM lebih dapat bertahan daripada saat krisis moneter. Ia menjelaskan ada tiga faktor utamanya UMKM dapat masih eksis saat pandemi ini, yaitu penyediaan barang dan jasa yang lebih dibutuhkan oleh masyarakat, selalu menempatkan sumber daya lokal, dan bisnis UMKM relatif tidak bergantung pada pinjaman. 

“Oleh karena itu pada kesempatan hari ini, sekaligus menjadi penyemangat bagi teman-teman UMKM untuk bangkit lagi untuk bergerak lagi dengan protokol Covid-19,” ungkap Eko.

Bupati Temanggung, HM Al Khadziq juga menghadiri dan membuka sosialisasi dengan membicarakan persoalan permodalan yang banyak sekali dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri UMKM. 

“Di Temanggung beberapa waktu lalu, saya sudah  merencanakan perbankan dan sudah saya mintakan juga agar disituasi bisnis seperti ini perbankan memberikan semakin banyak kredit kepada masyarakat sebagai inisiatif menggerakkan ekonomi," ungkap Bupati.

Menurut Bupati, tidak ada hambatan dalam hal permodalan, karena perbankan semuanya siap memodali industri yang ada di Temanggung. Kebijakan pemerintah dalam penanaman modal, khususnya untuk pembiayaan UMKM dan koperasi pun dibuka seluas-luasnya.

“Saya mengajak semua masyarakat untuk memanfaatkan betul semua peluang-peluang yang ada,” tambahnya. 

Selain memanfaatkan peluang permodalan, ia menegaskan bahwa para pelaku industri juga perlu meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, baik itu industri makanan minuman olahan kecil atau industri bisnis besar. Hal ini dilakukan agar sesuai standar yang ada dipasaran, karena Bupati yakin bahwa masyarakat Temanggung sudah sangat siap dalam memanfaatkan potensi yang ada.  

BPOM, Disperindag dan DKK selain sebagai peserta juga menjadi pembicara dalam kegiatan ini. DKK serta Puskesmas yang nantinya akan menjembatani para pelaku usaha dengan cara melakukan pelatihan dan perijinan industri rumah tangga. (MC TMG/Cahya;Anin;Ubay).

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook