Ket [Foto]: Petugas perpustakaan Dinarpus Kabupaten Temanggung
Perpusda Temanggung Siapkan Sarpras Pencegahan Covid-19
Temanggung, MediaCenter - Anggaran sebesar Rp 52 juta telah dibelanjakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinarpus) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah untuk pengadaan sarana dan prasarana (sarpras) pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid)-19 melalui peminjaman buku di perpustakaan. Anggaran itu berasal dari anggaran perubahan pada Tahun 2020 lalu.
Kepala Dinarpus Kabupaten Temanggung, Suminar Budi Setiawan, mengatakan, pengadaan sarpras tersebut sebagai persiapan akan dibukanya kembali layanan perpustakaan dengan sistem layanan patuh tanpa sentuh mulai Senin (18/1/2021).
Sebelumnya, layanan Perpustakaan Daerah (Perpusda) Temanggung sempat ditutup sejak Maret 2020 sehubungan dengan pandemi Covid-19. Penutupan tersebut untuk menghindari penularan Virus Korona melalui buku dan peminjaman buku.
"Kami telah mendapat ijin Bupati yang nota dinasnya turun melalui BPBD. Sebelumnya Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 juga telah melakukan survei dan kajian. Lalu disepakati layanan melalui pesan whatsapp untuk peminjaman, kemudian pengambilan buku dilakukan setelah melalui reservasi dengan menerapkan protokol kesehatan," kata Suminar, Senin (18/1/2021).
Pria yang akrab disapa Dodi ini menjelaskan, anggaran sarpras antara lain digunakan untuk pengadaan sejumlah lampu sinar UV untuk menyeterilkan ruangan Perpusda dari virus. Pihaknya juga membeli dua unit box sterilisasi buku yang juga dilengkapi dengan sinar UV. Serta tempat cuci tangan otomatis yang bisa dioperasikan tanpa sentuhan di halaman Perpusda.
Pada lantai tangga perpustakaan juga diberi penanda berupa centang dan tanda silang agar pengunjung dan petugas bisa menjaga jarak sesuai protokol kesehatan. Demikian juga meja perpustakaan diberi penanda yang sama untuk menjaga jarak. Untuk layanan ini, pihak Perpusda telah menyiapkan koleksi buku sebanyak 40.146 judul dan 54.305 eksemplar untuk dipinjamkan.
"Saat melayani peminjaman dan pengembalian buku, petugas kami juga dilengkapi dengan masker, face shield, serta disediakan hand sanitizer disejumlah titik. Peminjam buku akan langsung mengembalikan atau mengambil buku melalui box sterilisasi di loby perpustakaan, sehingga tidak ada kontak fisik," kata Dodi.
Model layanan ini, lanjut Dodi, akan terus dievaluasi kembali agar jangan sampai ada klaster baru dari peminjaman buku. Jika ternyata tidak efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19, maka layanan ini pun bisa dihentikan. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook