Ket [Foto]: Tembakau Temanggung.
Tembakau Lembutan Makin Digemari Kalangan Muda
Temanggung, MediaCenter - Respon kalangan muda pada tembakau lembutan belakangan dinilai cukup bagus. Banyak kaum muda yang beralih dari rokok pabrik ke rokok lintingan lantaran pertimbangan harga yang lebih pas di kantong.
Dwi Riswanto (24 th) staf bagian penjualan di salah satu kios lembutan di Jalan Jenderal Sudirman Temanggung, mengatakan, respon masyarakat bagus pada rokok lintingan sangat bagus. Bahkan pangsa pasarnya belakangan adalah anak muda. Padahal dulunya mereka mengonsumsi rokok pabrik, namun sekarang beralih ke rokok lintingan.
Dijelaskan Dwi, volume penjualan terbilang tinggi, yakni antara 4-5 kg per bulan. Dari pengamatannya, tembakau yang paling diminati selama ini adalah tembakau yang rasanya ringan dan wangi, dari jenis dayan cungkup. Di kiosnya tersedia 35 jenis lembutan yang berasal dari 35 desa. Harga lembutan dayan cungkup mencapai Rp 40 ribu per ons. Harga paling rendah adalah tembakau ngroto yakni Rp 20 ribu per ons. Tertinggi Rp 60 ribu per ons dari jenis semayit dan srinthil.
"Meski mahal jenis semayit dan srinthil ini banyak peminatnya," kata Dwi, Selasa (19/1/2021), di Temanggung.
Tren lembutan juga direspon oleh Nizar (35 th) pengelola Kedai Kopi Bejo. Ia melakukan upaya promosi dengan menggratiskan rokok lintingan pada para pengunjung kedai kopinya yang kebanyakan anak muda. Namun secara khusus Nizar juga menjual lembutan jenis Lamsi dari Gunung Sumbing. Harga jualnya mencapai Rp 35 ribu sampai Rp 50 ribu per ons.
"Hampir semua anak muda pelanggan kopiku merokok lintingan, jadi kami gratiskan rokok lintingan sebagai upaya promosi," kata Nizar.
Agung (24 th) salah seorang warga Temanggung mulai beralih ke rokok lintingan sejak setahun terakhir. Semula ia mengonsumsi rokok pabrik. Menggunakan rokok lintingan bisa membuatnya menghemat lebih banyak uang.
Ia menyebutkan, jika merokok dengan rokok produksi pabrik, ia harus mengeluarkan uang sebanyak Rp 30 ribu per bungkus. Satu bungkus bisa ia habiskan dalam sehari. Sedangkan jika mengonsumsi rokok lintingan, ia hanya perlu merogoh kocek Rp 50 ribu untuk keperlukan rokok selama satu minggu.
"Pokoknya bisa hemat banyak sekali. Saya sudah mencoba bermacam-macam jenis tembakau lembutan,"katanya.
Safi (30 th), warga lainnya juga memilih beralih ke rokok lintingan sejak dua tahun terakhir. Ia beralasan, rokok lintingan akan meminimalisir resiko kesehatan dari aktivitas merokok. Selain itu biaya rokok lintingan relatif lebih murah serta ia bisa meracik sesuai selera.
"Saya mengenal rokok lintingan dari teman-teman di kantor. Seperti ada sensasi tersendiri saat nglinting bareng teman-teman. Saya suka rokok yang rasanya tidak terlalu berat, jadi setelah kenal lintingan rasanya lebih mapan lintingan." kata dia. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook