Ciptakan 2,5 Juta Petani Milenial untuk Wujudkan Ketahanan Pangan
Ket [Foto]: Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina menyampaikan paparan pada kegiatan bimbingan teknis peningkatan kapasitas petani dan penyuluh pertanian, wilayah koordinasi Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang di Kabupaten Temanggung, Sabtu (20/3/2021).

Ciptakan 2,5 Juta Petani Milenial untuk Wujudkan Ketahanan Pangan

Temanggung, MediaCenter - Pemerintah saat ini sedang gencar mewujudkan program menuju swasembada dan ketahanan pangan nasional. Untuk modal awal menuju program tersebut, digagas untuk menciptakan 2,5 juta petani milenial.

Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina mengatakan, pihaknya akan mendorong terciptanya 2,5 juta petani milenial sebagai modal awal dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan nasional. Ia mengemukakan hal itu dalam bimbingan teknis peningkatan kapasitas petani dan penyuluh pertanian wilayah koordinasi Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang dengan Kementerian Pertanian, di Jambu Klutuk, Temanggung.

"Bimbingan teknis peningkatan kapasitas petani muda dan penyuluh merupakan salah satu strategi program aksi guna mencapai cita-cita yang tidak main-main, yakni ingin mendorong terciptanya 2,5 juta petani milenial. Bimtek merupakan salah satu wujud nyata dan komitmen serta kehadiran pemerintah dan wakil rakyat dalam peningkatan pertumbuhan dan penguatan kapasitas calon wirausaha muda pertanian juga para penyuluh pertanian," ujarnya, Sabtu (20/3/2021).

Vita mengemukakan bahwa wilayah di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prau ini memiliki banyak potensi untuk pertanian seperti hortikultura, maka hal ini harus mendapat perhatian serius. Contohnya, untuk produksi pertanian bawang putih dan bawang merah, petani milenial harus mendapatkan bimbingan teknis soal komoditas tersebut.

"Di tengah pandemi Covid-19 yang memperlambat semua sektor, justru pertanian berperan strategis dan tetap tumbuh positif di Tahun 2020, maka perlu dipertahankan dan ditingkatkan, guna mendorong perekonomian nasional tetap tumbuh. Kesempatan kali ini ada beberapa hal yang ingin saya bagikan bagaimana dukungan pemerintah kepada sektor pertanian. Mengutip perkataan Bapak Bangsa Bung Karno, bahwa persoalan pangan adalah tentang hidup matinya suatu bangsa," katanya. 

Menurut dia, selain ketahanan pangan dan swasembada pangan, peran penting sektor pertanian adalah menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, terlebih saat ini, 30 persen tenaga kerja di Indonesia bekerja pada sektor pertanian. Sayangnya, kontribusi pertanian terhadap peciptaan lapangan kerja dan ekonomi belum sejalan dengan tingkat kesejahteraan petani.

"Untuk mengatasi, diperlukan intervensi teknologi dalam sistem pertanian melalui penerapan sistem pertanian yang moderen, serta penguatan sumber daya manusia. Sangat penting agar produktivitas dapat meningkat signifikan. Saya optimis jika ada tata kelola komprehensif, maka ketahanan pangan akan terpenuhi," katanya. 

Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM) Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang Akimi mengatakan, bimbingan teknis ini penting apalagi Temanggung sedang mengembangkan bawang putih dan bawang merah. Ia menjelaskan, meski dua komoditas unggulan ini memiliki harga fluktuatif, namun sesungguhnya dengan sistem penjualan daring harga dan keuntungan yang diperoleh bisa sangat menjanjikan. 

"Melalui penjualan daring meski kita tidur tapi proses penjualan tetap berjalan, uang dan keuntungan akan menunggu ketika bangun dan kembali beraktivitas. Maka tujuan bimbingan teknis ini adalah memberikan pemahaman dan pengetahuan pada generasi muda petani milenial tentang pertanian moderen dan teknik penjualan dengan memanfaatkan teknologi informasi," terangnya.(MC TMG/Ariya;Ekape)

Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina menyampaikan paparan pada kegiatan bimbingan teknis peningkatan kapasitas petani dan penyuluh pertanian, wilayah koordinasi Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang di Kabupaten Temanggung, Sabtu (20/3/2021).
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook