Ket [Foto]: Temanggung Terapkan Teknologi Seedling-soil block Untuk Tanam Benih
Temanggung Terapkan Teknologi Seedling-soil block Untuk Tanam Benih
Temanggung, MediaCenter – Senin (21/8), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung bekerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah menggunakan teknologi Seedling-soil block untuk menanam benih/biji di Desa Campursari, Ngadirejo.
Salah satu inovasi baru dalam persemaian biji komoditas hortikultura adalah dengan metode seddling dengan menggunakan soil block. Seedling-soil block merupakan metode tanam benih atau biji dengan media tertentu yang dibentuk dan dipadatkan (dicetak) dan membentuk media padat (block) sehingga memungkinkan petani untuk dapat menghasilkan bibit dengan perakaran yang bagus dan dapat tumbuh kembali dengan baik pada saat transplanting (pindah tanam).
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Temanggung, Masrik Amin Yuhdi, mengatakan dengan budidaya tanaman cabai ramah lingkungan ini, mulai pembibitan sudah ramah lingkungan menggunakan model soil block, tanpa menggunakan plastik. Kemudian dalam proses penanaman budi daya juga sangat ramah lingkungan, menggunakan biopestisida dan pupuk organik.
Bupati Temanggung Bambang Soekarno menuturkan dalam sambutannya, teknologi ramah lingkungan seperti ini sangat positif dan harus ditindaklanjuti.
"Untuk mengembangan kawasan itu dimulai dengan gelar teknologi tepat guna di masyarakat, dengan harapan petani bisa melaksanakannya sendiri dengan hasil yang bagus," katanya usai melakukan panen cabai ramah lingkungan di Desa Campursari Kecamatan Ngadirejo.
Masih menurut Bambang Soekarno dengan menggunakan teknologi yang tepat petani tidak tergantung ke pihak lain. "Sebelumnya, petani kami ajari dan kami dampingi bagaimana mengaplikasikannya. Teknologi yang diterapkan ada lima komponen, pertama varietas prima agrohort, kedua metode persemaian seedling-soil block, penggunaan agensia hayati, pestisida nabati yang berbahan alam, dan penggunaan perangkap serangga. Teknologinya sederhana, namun hasilnya luar biasa. Saya minta hal ini bisa dikembangkan para kepala desa dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)," pungkasnya. (MC TMG/Penulis: Agung, Foto: Coeplis Editor:Ekape)
"
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook