Gedung Sasana Budaya Bhumi Phala, Dedikasi Pemkab Temanggung Bagi Seniman dan Budayawan
Ket [Foto]: Peletakan batu pertama Gedung Sasana Budaya Bhumi Phala Kabupaten Temanggung.

Gedung Sasana Budaya Bhumi Phala, Dedikasi Pemkab Temanggung Bagi Seniman dan Budayawan

Temanggung, MediaCenter - Pembangunan Gedung Sasana Budaya Bhumi Phala Kabupaten Temanggung yang berlokasi di Jalan Gerilya, Maron, Temanggung, Jawa Tengah dimulai dengan prosesi peletakan batu pertama oleh Bupati Temanggung H.M Al Khadziq, Selasa (8/6/2021) pagi. 

Kegiatan juga dihadiri oleh Wakil Bupati Temanggung, Ketua DPRD Temanggung dan jajaran Forkopimda Kabupaten Temanggung lainnya. Hadir pula dalam kegiatan tersebut Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Kabag Setda, Kepala Perangkat Daerah, Camat, tokoh agama dan tokoh budaya di Kabupaten Temanggung. 

Sebelum dilaksanakan prosesi peletakan batu pertama, telah dilakukan doa bersama yang dihadiri oleh tokoh agama, tokoh lintas agama, budayawan dan seniman se-Kabupaten Temanggung pada Senin (7/6/2021) petang. Rangkaian kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memohon berkat dan perlindungan dari Tuhan YME agar pelaksanaan pembangunan Gedung Sasana Budaya tersebut dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Temanggung, khususnya untuk kemajuan seni dan budaya di Kabupaten Temanggung.

Bupati mengatakan, Gedung Sasana Budaya Bhumi Phala didedikasikan oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung untuk para seniman dan budayawan guna pengembangan seni budaya dan tradisi yang hidup tumbuh ditengah-tengah masyarakat Kabupaten Temanggung.

"Kabupaten Temanggung merupakan kabupaten dengan ribuan kelompok seni dan budaya yang tersebar diseluruh masyarakat disemua desa, dan ini merupakan suatu keunggulan dan nilai lebih yang khas yang tidak ada di kabupaten yang lain," kata Bupati.

Lebih lanjut Bupati mengatakan, seni dan budaya tumbuh begitu subur ditengah masyarakat, kesenian ada disetiap dusun, bahkan setiap RT memiliki kelompok kesenian sendiri.

"Kita berharap nantinya gedung ini akan ramai setiap hari atau setiap minggu akan ada pertunjukan, baik itu pertunjukan kesenian pementasan-pementasan, seni tradisi, seni modern, pentas teater, baca puisi, pentas ketoprak, wayang kulit, wayang orang dan berbagai jenis kesenian lainnya. Bahkan disini bisa diselenggarakan pameran-pameran, pameran seni lukis, pameran photografi, pameran seni instalasi dan sebagainya,” lanjut Bupati.

Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung Kristi Widodo menyampaikan, pelaksanaan pembangunan Gedung Sasana Budaya Tahun 2021 merupakan pembangunan tahap pertama dengan anggaran pembangunan sebesar Rp. 5.701.500.000 dari keseluruhan rencana pembangunan sesuai dengan masterplan sebesar Rp. 10.812.223.500.

Mengiringi pelaksanaan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Sasana Budaya Bhumi Phala juga telah dilaksanakan prosesi budaya berupa pengumpulan air dan batu dari tujuh penjuru yang mewakili kawasan Gunung Sindoro, Gunung Sumbing dan Gunung Prau. Selain itu, juga diambil batu dari situs kepurbakalaan Liyangan, Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo sebagai batu penjuru. 

“Prosesi kebudayaan tersebut mengandung makna bahwa ketujuh sumber air atau pitu sumber, mengandung makna agar selalu mendapatkan pituduh dan pitulungan dari sumber gesang yaitu Tuhan YME, sedangkan batu merupakan simbol keteguhan persatuan kekuatan sebagai dasar sebuah bangunan agar berdiri kokoh dan sentosa,” jelas Kristi Widodo.

Kristi menambahkan, batu penjuru diambil dari Situs Liyangan, karena Situs Liyangan merupakan bukti adanya peradaban adiluhung sejak jaman Mataram Kuno di tanah Temanggung. 

“Diharapkan berdirinya Gedung Sasana Budaya ini dapat lestari dan berjaya sebagaimana kejayaan pada saat itu di Situs Liyangan,” imbuhnya.

Prosesi dilanjutkan dengan potong tumpeng oleh Bupati yang diserahkan kepada Ki Lukman Sutopo sebagai perwakilan tokoh budaya di Kabupaten temanggung. (MC TMG/Wly;Sv;Ekp)

Peletakan batu pertama Gedung Sasana Budaya Bhumi Phala Kabupaten Temanggung.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook