Ket [Foto]: Bisnis pengolahan sarang burung walet milik Koperasi Serba Usaha (KSU) Bina Umat, Kauman, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung mulai menggeliat
Bisnis Pengolahan Sarang Walet Kembali Menggeliat
Temanggung, MediaCenter - Setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19, bisnis pengolahan sarang burung walet milik Koperasi Serba Usaha (KSU) Bina Umat, Kauman, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung mulai menggeliat, pesanan untuk ekspor kesejumlah negara mulai berdatangan.
“Alhamdulilah, setelah ada kelonggaran, permintaan-permintaan sudah mulai berdatangan, khususnya dari China dan Singapura,“ kata Ketua KSU Bina Umat, Nur Shodiqin, saat ditemui Jumat (8/10/2021) di Temanggung.
Ia menambahkan, setelah ada pemesanan tersebut pihaknya mulai mempekerjakan sekitar 100 karyawan yang sempat diliburkan, karena pandemi.
“Sudah sekitar satu setengah bulan kita mulai mempekerjakan lagi karyawan yang sempat diliburkan,” katanya.
Terkait volume ekspor, ia mengatakan permintaan sarang walet sebenarnya sangat tidak terbatas, namun kriteria barang yang bisa ekspor sangat sulit, sehingga benar-benar yang berkualitas yang bisa diekspor.
“Sebenarnya permintaan sarang walet sangat bombastis, bisa mencapai jutaan ton, dan Indonesia baru bisa memenuhi 10 persen dari kebutuhan tersebut,” terangnya.
Disamping volume permintaan yang meningkat, harga sarang burung walet juga mengalami peningkatan, dari semula 17 juta rupiah perkilo saat ini sudah mencapai 20 juta rupiah perkilo.
“Meski belum sepenuhnya mencapai harga tertinggi hingga 26 juta untuk kelas super, namun harga terus mengalami peningkatan,” ujarnya.
Dirinya juga berharap agar kondisi kembali normal seperti sebelum pandemi, sehingga volume ekspor ke berbagai negara terus meningkat, dan bisa lebih banyak mempekerjakan karyawan.
“Sebelum pandemi kita bisa mengirim sekitar 1 kuintal perbulan dengan karyawan mencapai 600 orang, namun untuk saat ini belum bisa mencapai jumlah tersebut baru sekitar seperlimanya,” pungkasnya. (MC.TMG/dn;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook