Ket [Foto]: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung mendukung sepenuhnya rencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam penataan hulu Sungai Progo yang berada di wilayah Kabupaten Temanggung yang rencananya akan dimulai pada Tahun 2022 mendatang.
Pemkab Dukung Penataan Hulu Sungai Progo
Temanggung, MediaCenter - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung mendukung sepenuhnya rencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam penataan hulu Sungai Progo yang berada di wilayah Kabupaten Temanggung yang rencananya akan dimulai pada Tahun 2022 mendatang.
Penataan tersebut dianggap sangat penting untuk menyelamatkan daerah aliran Sungai Progo yang kondisinya terus menurun, baik karena abrasi ataupun pencemaran air. Selain itu, juga untuk meningkatkan potensi wisata di hulu Sungai Progo, salah satunya adalah Umbul Jumprit.
Dukungan tersebut disampaikan langsung Sekda Kabupaten Temanggung Hary Agung Prabowo, dalam rapat koordinasi pembahasan penyusunan konsep penanganan terpadu hulu Sungai Progo, yang diselenggarakan Kementerian PUPR Ditjen Sumber Daya Air Balai Besar Sungai Wilayah (SDA BBSW) Serayu Opak di salah satu hotel di Kota Magelang, Kamis (21/10/2021).
Selain Sekda Temanggung, rapat koordinasi tersebut juga dihadiri sejumlah narasumber, diantaranya Anggota Komisi V DPR RI Sudjadi, Kepala BBSW Serayu Opak Dwi Purwantoro, Guru Besar UGM Prof Wiendu Nuryanti, Prof Ir Totok Rusmanto, dan sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian PUPR.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda mengatakan, Pemkab Temanggung sangat mendukung adanya penanganan Sungai Progo, khususnya dibagian hulu, karena program ini sangat penting sebagai upaya bagian dari konservasi, pemulihan lahan dan juga kualitas air.
“Pada prinsipnya proses penanganan Sungai Progo ini merupakan konsep yang terintegrasi semuanya, bagaimana dalam konservasi, pemulihan lahan dan sebagainya yang kemudian konsep tersebut digabungkan dengan pariwisata,” terangnya.
Sekda menambahkan, konsep ini sangat luar biasa dan berharap pada tahun depan benar-benar direalisasikan.
”Jika ini bisa terealisasi, tentunya akan muncul kawasan wisata di hulu Sungai Progo, salah satunya Umbul Jumprit,” harapnya.
Disinggung terkait penataan Umbul Jumprit, selaku Sekda dirinya akan memastikan akan adanya fasilitasi lahan tentunya bersama pihak Perhutani Kedu, sedangkan untuk kawasan terpadu di umbul tersebut akan dilakukan kerjasama dengan pihak desa dan juga pemilik lahan.
“Kita akan melakukan MoU dengan Perhutani di umbulnya, untuk kawasan terpadunya dengan pihak desa dan juga pemilik lahan,” terangnya.
Sementara itu, salah satu narasumber kegiatan, Prof Wiendu Nuryanti mengatakan, Umbul Jumprit mempunyai potensi yang cukup besar, secara teknis sebagai hulu Sungai Progo, juga mempunyai potensi budaya dan religi. Potensi-potensi tersebut hendaknya bisa dikembangkan dan dilestarikan.
“Namun pelestarian tersebut hendaknya harus tetap memperhatikan kondisi alam dan juga harus mampu meningkatkan kesejahteraan warga sekitar,” terangnya.
Ia berpendapat, Umbul Jumprit sangat mungkin dikembangkan menjadi obyek wisata unggulan di Kabupaten Temanggung.
”Umbul tersebut mempunyai daya tarik, khususnya di sumber mata airnya, sehingga bisa ditata ulang agar lebih menarik, namun tidak merusak alam,“ pungkasnya. (MC.TMG/dn;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook