Ket [Foto]: Upacara peringatan HUT Kabupaten Temanggung ke-187 dilaksanakan dengan nuansa Jawa di Pendapa Pengayoman, Rabu (10/11/2021).
Upacara HUT ke 187 Kabupaten Temanggung Bernuansa Jawa
Temanggung, Media Center - "Secercah Harapan Menuju Kebangkitan" Lumaksana Magita-gita.... !!! seru bregada prajurit pembawa Pataka Kabupaten Temanggung, sambil berjalan tegap menuju Pendopo Pengayoman, diiringi alunan gending monggang garap dari para niyaga. Sejurus kemudian Manggala Upacara Ki Lukman Sutopo, melapor. "Asung palapuran, upacara pengetan ambal warsa dumadi adeg Kabupaten Temanggung ingkang kaping 187 kawiwitan,"katanya.
"Tindakna," jawab Bupati HM Al Khadziq selaku Penganggeng Upacara, Rabu (10/11/2021).
Ya, dialog berbahasa Jawa tersebut merupakan pembuka upacara peringatan HUT ke-187 Kabupaten Temanggung di Pendopo Pengayoman yang digelar dengan nuansa Jawa. Hadir dalam upacara tersebut Wakil Bupati Heri Ibnu Wibowo, dan seluruh unsur Forkompimda.
Adapun peserta upacara perwakilan dari seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Temanggung, termasuk pelajar, dan ormas.
Ketua DPRD Yunianto didaulat membacakan sejarah ringkas adeging Kabupaten Temanggung, bagaimana kala itu, Raden Tumenggung Aria Djojonegoro memindahkan ibu kota Kabupaten Menoreh dari Kota Parakan dan mengganti nama menjadi Kabupaten Temanggung pada Tanggal 10 November 1834. Nama itu tersemat hingga saat ini dan dengan tema Kita Kuat Makin Hebat, ada secercah harapan menuju kebangkitan menuju segala hal positif di seluruh sendi kehidupan masyarakatnya.
Bupati mengatakan, 10 November, tepat 187 tahun Kabupaten Temanggung berdiri, sejak tahun 1834. Namun pada peringatan 187 tahun ini semuanya masih dalam kondisi pandemi Covid-19 beserta dampak-dampaknya yang juga dirasakan di berbagai bidang kehidupan. Seiring doa, ada harapan dan optimisme ke depan agar Temanggung masyarakatnya akan semakin tata, titi, tentrem, marem lan gandem.
Dikatakan, perayaan 187 tahun berada dalam situasi keprihatinan, oleh karena itu, momentum ke 187 tahun ini kita jadikan kesempatan untuk mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Temanggung bersatu, bergotong-royong, saling membantu, saling menguatkan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"InsyaAllah, jika semua masyarakat saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya, tentu Temanggung akan kuat menghadapi pandemi beserta dampaknya. Kalau kita kuat menghadapi pandemi ini, maka pasti Kabupaten Temanggung ke depan akan semakin hebat masyarakatnya akan semakin tata, titi, tentrem, marem lan gandem. Wilujeng ambal warsa kaping 187 Kabupaten Temanggung, selamat ulang tahun yang ke 187 Kabupaten Temanggung, saya ucapkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Temanggung, Kita Kuat Makin Hebat," kata Bupati.
Wakil Bupati mengatakan, perayaan HUT Temanggung kali ini memang masih dalam situasi pandemi, sehingga dilaksanakan penuh keterbatasan dengan menerapkan protokol kesehatan. Rangkaian kegiatan ditampilkan secara virtual agar seluruh warga bisa menyaksikan lewat live streaming dan siaran dari Temanggung TV.
"Alhamdulillah rangkaian acara bisa kita laksanakan, seperti upacara ini dengan adat budaya Temanggungan. InysaAllah ke depan kita akan semakin baik. Kita minta doa restu kepada masyarakat seluruh Kabupaten Temanggung, agar semakin tua semakin dewasa. Ke depan Temanggung harus lebih baik dan masyarakatnya harus lebih sejahtera," katanya.
Ketua DPRD Temanggung menuturkan, peringatan HUT ke-187 Temanggung ini, Pemkab Temanggung sudah melaksanakan dengan penuh hikmat dengan segala protokol kesehatan, namun tidak mengurangi esensi, tidak mengurangi arti.
Bahkan ada pendekatan sejarah sangat kuat terkait berdirinya Kabupaten Temanggung, oleh Bupati Aria Djojonegoro yang memindahkan pemerintahan dari Parakan ke Temanggung.
"Generasi penerus ini bisa melanjutkan perjuangan para leluhur di Kabupaten Temanggung. Peringatan bernuansa Jawa ini sudah Temanggungan dan juga merupakan bentuk komitmen kita untuk meneruskan perjuangan leluhur," katanya.
Ketua Peringatan HUT ke-187 Temanggung, Djoko Prasetyono mengatakan, peringatan yang berbarengan dengan Hari Pahlawan dipisah dengan upacara sendiri-sendiri. Hal ini bertujuan agar kedua peringatan bisa terlaksana secara fokus, Hari Pahlawan dengan upacara sendiri dengan maksud supaya lebih mengena bagaimana mengenang jasa pahlawan bangsa. Sedangkan upacara HUT Temanggung dikemas dengan upacara bernuansa Jawa agar lebih berasa Temanggungnya, kembali ke jatidiri.(MC.TMG/ar;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook