Temanggung, Media Center – Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) mempercepat transformasi digital pemerintahan melalui launching Smart Village, sebuah ekosistem layanan digital yang mengintegrasikan desa dan kelurahan, kecamatan, Perangkat Daerah (PD), hingga level kabupaten. Inovasi ini ditujukan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang modern, mudah, cepat, dan terintegrasi.

Bersamaan dengan kegiatan tersebut, diberikan juga sejumlah penghargaan bagi Pengelola PPID, Pengelola Website, Pengelola Media Sosial dan Pengelola Aduan dengan total 34 pemenang se-Kabupaten Temanggung.

Kepala Dinkominfo, Gotri Wijianto Wuriatmojo mengatakan, digitalisasi pemerintahan di Temanggung dimulai dari level paling bawah, yakni desa dan kelurahan, sebagai sumber data yang paling dekat dengan masyarakat.

“Desa dan kelurahan menjadi pondasi utama. Dari sanalah data warga, demografi, potensi desa, hingga berbagai persoalan sosial dihimpun secara sistematis dan terintegrasi,” katanya dalam launching Smart Village bersamaan dengan puncak peringatan Hakordia 2025, Kamis (18/12/2025) di Graha Bhumi Phala Temanggung.

Melalui Smart Village, tambah Gotri, seluruh PD, kecamatan, serta desa dan kelurahan kini terhubung dalam satu sistem. Pertukaran data antar instansi menjadi lebih cepat, akurat, dan aman. Setiap unit pemerintahan memiliki website resmi yang saling terintegrasi, menampilkan layanan dan informasi publik secara terbuka.

“Dari tingkat desa, data penting seperti kependudukan, kemiskinan, kesehatan, hingga stunting diolah dan diintegrasikan lintas sektor. Data pelayanan PD dan sistem layanan publik kemudian disajikan dalam satu tampilan informasi yang mudah dipahami dan dimanfaatkan untuk perencanaan, pengambilan keputusan, serta peningkatan kualitas pelayanan,” tambahnya.

Tak hanya untuk pemerintah, Smart Village juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Melalui platform ini, desa dapat mempromosikan potensi lokal, mulai dari destinasi wisata, produk ekonomi kreatif, kuliner, hingga berbagai event desa.

Gotri menandaskan, seluruh agenda tersebut dihimpun dalam satu fitur Calendar of Event Kabupaten Temanggung, yang menampilkan jadwal kegiatan desa dan kelurahan sepanjang tahun. Fitur ini menjadi acuan bagi pelaku UMKM untuk menentukan lokasi berjualan, membantu wisatawan merencanakan kunjungan, serta mendorong peningkatan perputaran ekonomi lokal.

“Masyarakat kini lebih mudah mengakses informasi publik, mulai dari dokumen resmi, kebijakan, hingga program pemerintah,” tandasnya.

Setiap desa dan kelurahan juga dilengkapi data pendukung transparansi, seperti Desa Cinta Statistik, Desa Anti Korupsi, Desa Bersih Narkoba, data demografi warga, APBDes, absensi perangkat desa, perolehan PBB, hingga informasi stok darah. Seluruh layanan tersebut dapat diakses melalui website resmi desa dengan format alamat (nama desa)-(nama kecamatan).temanggungkab.go.id.

Di sisi pengelolaan internal, menu admin Smart Village menyediakan fitur data warga berbasis geospasial. Setiap rumah warga ditampilkan sebagai titik pada peta digital, lengkap dengan informasi keluarga dan indikator sosial, seperti kemiskinan dan stunting. Fitur ini memungkinkan analisis cepat dan kebijakan yang lebih tepat sasaran.

Menurut Gotri, Smart Village merupakan fondasi utama pengembangan Smart City Kabupaten Temanggung. Integrasi data, layanan digital, dan partisipasi masyarakat dari tingkat desa menjadi kunci dalam membangun kota cerdas yang inklusif dan berkelanjutan.

Momentum Hari Anti Korupsi Sedunia turut memperkuat komitmen Pemerintah Kabupaten Temanggung dalam menghadirkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

“Dengan Smart Village, kami ingin memastikan pelayanan publik menjangkau semua lapisan masyarakat. Inilah wujud nyata komitmen Temanggung untuk Semua,” pungkasnya. (Wll;Ekp)