Ket [Foto]: Wakil Bupati Temanggung, Heri Ibnu Wibowo beserta jajarannya menerima audiensi dari PT Indo Green Enviro di Ruang Gajah, Kantor Bupati Temanggung, Selasa (18/1/2022).
Wabup Hadiri Audiensi Terkait Pengelolaan Sampah
Temanggung, MediaCenter – Wakil Bupati Temanggung, Heri Ibnu Wibowo beserta jajarannya menerima audiensi dari PT Indo Green Enviro di Ruang Gajah, Kantor Bupati Temanggung, Selasa (18/1/2022).
Audiensi ini berkaitan dengan penawaran kerjasama antara Pemkab Temanggung dengan PT Indo Green Enviro tentang pengelolaan sampah dan pemusnahan sampah, baik organik, anorganik, residu dan B3 (Bahan Berbahaya Beracun).
Menurut Wabup, sampah menjadi problematika bersama, sehingga perlu kerjasama antara Pemkab Temanggung dengan pihak lain, dapat berupa Memorandum of Understanding (MoU) maupun investasi agar sama-sama menguntungkan kedua belah pihak.
“Kami sangat mengapresiasi sudah disempatkan datang ke Temanggung guna untuk kerjasama investasi alat penghancuran sampah, karena sampah ini makin hari makin menggunung, kira-kira 120 ton per hari. Jika semua sampah dibuang di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), akhirnya akan menggunung terus dan berdampak terhadap generasi yang akan datang,” ungkap Wabup.
Jika sampah ini dibiarkan di TPA, lama-lama akan menumpuk, walaupun pemerintah daerah menambah lahan untuk penempatan pemrosesan akhir.
“Kami memang sudah bekerja mempunyai program bagaimana mengolah sampah ini dengan sebaik-baiknya agar tercipta lingkungan yang bersih, cuma apa daya praktik di lapangan masih saja ada yang buang sampah tidak pada tempatnya,” imbuhnya.
Pengelolaan sampah ini sudah ditekankan sampai rumah tangga masing-masing, sampai terbentuk dewan sampah tingkat kecamatan sampai Penggiat Sampah Rumah Tangga (PSRT). Namun demikian belum maksimal dalam melakukan sosialisasi ataupun pengelolaan sampah di rumah tangga masing-masing.
Gunawan Madulesi, perwakilan dari PT Indo Green Enviro yang bergerak di bidang pengelolaan sampah, menyampaikan bahwa kemampuan alat yang dimiliki dalam melakukan pemusnahan tidak hanya untuk sampah dari masyarakat, tetapi juga limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun), karena temperatur yang tercapai dalam teknologi ini cukup tinggi dari 1500-1600°C, untuk persyaratan limbah medis sudah terpenuhi untuk batas pematangan yang ditetapkan.
“Kami mempunyai alat teknologi dari Amerika dan India, keunggulan teknologi ini tidak membutuhkan energi dari luar dan peleburannya memanfaatkan oksigen dari sampah itu sendiri. Mudah-mudahan teknologi kami mempunyai nilai lebih daripada teknologi lain, karena lebih mendukung kepada upaya terciptanya lingkungan yang lebih bersih,” jelasnya.
“Memang ujungnya sama dalam pengolahan nanti ada gas buang yang nanti sesuai dengan undang-undang, sehingga memenuhi abang batas yang berlaku,” tandasnya. (MC.TMG/tf;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook