Ket [Foto]: Pondok Pesantren Hidayatullah, Dusun Tuksongo, Desa Nglorog, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Sabtu (12/3/2022) menggelar acara Panggung Gembira dalam rangka menyambut bulan Ramadan.
Sambut Ramadan, Ponpes Hidayatullah Tuksongo Gelar Panggung Gembira
Temanggung, MediaCenter - Pondok Pesantren Hidayatullah, Dusun Tuksongo, Desa Nglorog, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Sabtu (12/3/2022) menggelar acara Panggung Gembira dalam rangka menyambut bulan Ramadan.
Hadir dalam acara ini, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah KH. Muhammad Muzamil, Kepala Desa Nglorog Triasih, Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah KH.Syarif Hidayatullah, KH.Amin Budi Harjono dari Semarang, Nyai Hj Nurkhanah bin Dalhar dari Watu Congol Muntilan, jajaran dewan guru, wali santri, dan tamu undangan.
Diawali oleh pembacaan Tahlil dan Ratib Haddad dan Rotibul Athos, dilanjutkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Yalal Wathon.
KH.Syarif Hidayatullah mengemukakan, kegiatan ini sudah rutin dilakukan mulai tahun 2016, dari santri, untuk santri, dan oleh santri.
Santri harus punya karakter, punya semangat, tahan banting, dan menjadi insan yang senantiasa bersyukur kepada Allah, serta menumbuhkan potensi dari dalam santri.
"Mengapa santri harus punya acara yang besar, panggung harus besar, kesan dan gebyarnya harus besar, ini bukan bermewah-mewah, bukan untuk menghamburkan uang, ini sarana untuk mencetak santri, santri punya kreasi dan bisa berprestasi, sehinggga ke depan santri bisa memanage acara yang besar, bukan yang kecil-kecilan, inilah pendidikan karakter di pondok pesantren," kata Kyai Syarif, panggilan akrabnya, yang merupakan lulusan SMA Negeri 1 Temanggung tahun 1994.
Ditambahkan olehnya, kehidupan di pondok pesantren harus mempunyai jiwa keikhlasan, kesederhanaan, ukhuwah Islamiyah, berdikari, dan punya jiwa kebebasan.
"Kebebasan santri adalah untuk membentuk prestasi, memunculkan kreasi, semoga dengan acara ini, kita bisa mengambil manfaat, kita doakan mereka menjadi manusia bermanfaat di manapun mereka berada," imbuhnya, yang juga ketua silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Kabupaten Temanggung, lulusan ponpes Gontor Ponorogo, Tebu Ireng Kediri, Ciwaringin Cirebon, dan Bathokan Kediri.
Ahmad Choerul Tabi'in, Sekretaris Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatullah menjelaskan, kegiatan Panggung Gembira kepanitiaannya dari kelas sebelas Madrasah Alliyah (MA) Hidayatullah , dan santri putra-putri Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan MA wajib mengikuti kegiatan ini.
"Ada 600 santri putra-putri, dan 40 ustad-ustadzah yang membimbing, namun untuk acara ini perencanaan selama tiga bulan, dan latihan kreasi seni selama satu bulan, dikoordinir santri kelas sebelas yang berjumlah 30 orang," jelasnya.
Kepala Desa Nglorog Triasih, menyambut baik kegiatan ini, karena bisa memunculkan santri yang berkreasi untuk negeri, khususnya Kabupaten Temanggung.
"Hal ini akan kami dorong, menjadi satu event dan destinasi wisata di Kecamatan Pringsurat, dan masuk ke dalam agenda budaya pariwisata Kabupaten Temanggung, karena ini melibatkan seluruh warga, tua, muda, laki, perempuan, ada arak-arakan budaya dan kesenian, dan dilakukan malam hari," ungkapnya.
Dalam Panggung Gembira, para santri membawakan tarian dari seluruh nusantara, dan lagu daerah dengan sound system yang memadai, serta permainan lighting. Acara diakhiri doa oleh Nyai Nurkhanah bin Dalhar bin Abdurrahman. (MC.TMG/sty;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook