Temanggung, MediaCenter - Temanggung merupakan surga kuliner bagi penikmatnya, menjadi  poros jalan menuju Dieng dan Candi Borobudur,  menawarkan kuliner khas dengan kearifan lokal masyarakatnya.

Salah satunya adalah soto sapi dan soto ayam kampung Pak Banu, tepatnya di jalan KS.Tubun, Kecamatan/Kabupaten Temanggung.

Bila berkendara dari arah Parakan setelah melewati Alun-alun Temanggung, belok kiri setelah perempatan BCA, berjalan lima puluh meter, kiri jalan. Bila dari arah Magelang bisa mengambil jalan melewati perempatan OBL, atau terminal lama belok kiri, masuk jalan KS.Tubun belok kiri, sebelah kanan jalan, ada banner kuning soto sapi dan soto ayam kampung Pak Banu berwarna biru di depan warungnya.

Lima tahun yang lalu, Heni (48) pemiliknya mengawali usaha ini, Pak Banu ikon warung sotonya ini, adalah suaminya yang berprofesi kontraktor.

"Saya dulu membuka masakan Jepang di daerah Jalan Sutoyo, kontrak di tempatnya Mas Joko, awalnya ramai, tapi makin lama penikmatnya kurang, karena mungkin lidah orang Jawa asing dengan masakan Jepang, akhirnya saya beralih membuka warung soto ini," ungkapnya.

Warung Soto Pak Banu buka dari jam 07.00 - 15.00 WIB, setiap hari melayani pelanggannya, soto daging sapi dan soto ayam kampungnya menggunakan taoge, kuah bening dengan taburan daun sledri serta bawang goreng, ada yang khas adalah irisan tomat saat penyajiannya.

"Langganan soto kami salah satunya pak Khadziq, Pak Bupati dahar disini, dan beberapa kali dawuhi utusannya untuk membelikan, dibungkus," katanya, Jumat (13/5/2022).

Di meja ada piring yang berisi sate paru, sate usus, dan perkedel kentang yang dibalut telur, serta sate telor puyuh. Ada juga bakwan, tahu, gimbal, dan tempe uyah bawang, serta krupuk, pelengkap menikmati soto.

"Usaha ini sebagai ikhtiar saya mengisi kehidupan sehari-harinya, di tengah kesibukan saya membantu suami sebagai kontraktor, anak-anak sudah ada yang berluarga," sambil menunjukkan fotonya bersama anaknya dan Bupati Temanggung HM Al Khadziq.

Saodah (73) salah satu pelanggan, mengungkapkan kuah sotonya segar, tempatnya bersih, penyajiannya juga tertata rapi, dan ramah saat melayani pelanggan.

"Sate parunya ini 'mrasuk' meresap bumbunya, tidak semua orang bisa memasak paru, enak empuk dagingnya, tehnya juga anget marai kemepyar," pungkasnya. (MC.TMG/sty;ekp)