Ket [Foto]: Desa Banaran Gelar Pengajian Akbar dan Khitanan Massal
Desa Banaran Gelar Pengajian Akbar dan Khitanan Massal
Temanggung, MediaCenter - Haul Thoriqoh Syadziliyah dan Pengajian Akbar Haul Ki Ageng Makukuhan, Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung diadakan Minggu (5/6/2022).
Hadir dalam acara ini, Kabag Kesra Setda, Herman Santoso, Sekretaris Kecamatan Tembarak Dawamin dan Forkopimcam Tembarak, Kepala Desa Banaran Salim, KH.Thoifur Mawardi (Purworejo), KH.Agus Abdul Hakim (Ponpes Sunan Plumbon Krajan-Temanggung), KH.Mastur Hasan (Sukorejo), tamu undangan dan warga masyarakat.
Dawamin mengatakan, mendukung sepenuhnya tradisi Desa Banaran, harapannya ke depan bisa ditata dengan konsep yang baik dan bertahap bisa menjadi desa wisata.
"Mohon maaf, Bapak Bupati Temanggung HM Al Khadziq masih ada kegiatan di Jakarta, sehingga belum bisa rawuh, dan Pak Kades tolong dibuatkan buku saku tentang Desa Banaran, berisi tentang sejarah cikal bakal Desa Banaran, potensi pariwisata, dan potensi hasil pertanian, ini akan mengangkat Desa Banaran, selain sebagai desa unggulan Tembakaunya, juga bawang, cabe, dan keindahan serta kelestarian alam, keramahan masyarakatnya," katanya.
Salim menjelaskan, bahwa kegiatan ini sudah mulai dari tahun 1970an, dan dilaksanakan setahun sekali, gebyar seni budaya dan haul ini mendorong silaturahmi masyarakat, dan mengangkat produk lokal, serta bentuk rasa syukur masyarakat Desa Banaran.
"Saya sudah tiga periode menjabat Kepala Desa Banaran, dan acara ini sebagai wadah silaturahmi warga masyarakat Desa Banaran, dan desa-desa sekitarnya, rasa syukur ini kita wujudkan dengan gebyar seni, khitanan massal yang dilakukam tadi pagi, dan pengajian akbar," jelasnya.
Tradisi silaturahmi ini juga terlihat saat bulan Syawal, beribu-ribu pendaki dari berbagai daerah melakukan pendakian ke Gunung Sumbing, lewat basecamp di Desa Banaran.
"Para wisatawan yang ingin mendaki Gunung Sumbing, memanfaatkan waktu libur Lebaran, meningkatkan perekonomian warga masyarakat Desa Banaran," tegasnya.
KH. Agus Abdul Hakim/Gus Hakim menyampaikan, bahwa dosa itu ada dua macam, dosa kepada Allah dan dosa kepada sesama manusia, semoga kegiatan bulan Ramadhan kemarin tetap dilakukan, sehingga meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat Desa Banaran.
"Dosa kepada Allah, obatnya berhenti tidak melakukan maksiat, sedih, karena melakukan maksiat, berniat tidak akan melakukan maksiat lagi, tetapi dosa kepada manusia ditambah, harus minta maaf kepada manusia, dengan kita saling memaafkan di bulan Syawal tradisi Halal bi Halal, bisa merekatkan silaturahmi warga masyarakat," ungkapnya.
KH.Thoifur Mawardi menyampaikan pesan di mauidloh hasanah pengajian yang dihadiri lima ribu jama'ah dari berbagai desa disekitar Desa Banaran, bahwa mengajak warga masyarakat Desa Banaran untuk mengamalkan Hizib Bahr setelah Salat Ashar, keutamaannya meneladani Syech Hasan Syadzili pendiri Thoriqoh Syadziliyah.
"Monggo sareng-sareng ngamalaken Hizb Bahr setelah Salat Ashar, mugi sedoyo warga masyarakat Desa Banaran, kaparingan bejo slamet donya akheratipun, lan husnul khatimah akhiripun," pungkasnya. (MC.TMG/sty;chy;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook