Warga Ketitang Gelar Grebeg Mangkuyudo
Ket [Foto]: Warga Ketitang Gelar Grebeg Mangkuyudo

Warga Ketitang Gelar Grebeg Mangkuyudo

 

Temanggung, MediaCenter - Dua ribu warga Desa Ketitang, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mengikuti Grebeg Mangkuyudo, Minggu (18/9/2022). Ritual tahunan ini digelar untuk menghormati mendiang Tumenggung Mangkuyudo, salah satu tokoh penting di wilayah Kedu, di era Kerajaam Mataram Islam pada zaman pemerintahan Amangkurat 2. 

Ia konon memiliki nama asli Wongsocitro anak Ki Ageng Muneng, seorang pemuka agama di wilayah Kedu dan menjadi tokoh penting di era Mataram Islam. Selain sebagai ulama, ia juga seorang umaro. Ia memiliki jasa besar dalam menyelamatkan eksisteni kerajaan Mataram Islam.

Arak-arakan bergodo prajurit, dimulai dari barisan paling depan adalah Bergodo Mangukuyudo, menggambarkan pasukan Tumenggung Mangkuyudo yang siap berlaga di medan perang. Untuk barisan kedua diikuti oleh abdi dalem dari Surakarta, bergodo-bergodo yang lain pun mengular di belakangnya. 

Puncak acara usai doa, Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq didaulat menjamas kentongan berusia 500 tahun tinggalan almarhum Tumenggung Mangkuyudo. Selanjutnya uba rampe berupa gunungan berisi hasil bumi diperebutkan oleh warga, dan dipercaya dari bahan hasil berupa padi, sayur, padi dan lain-lain bagus jika digunakan untuk benih bagi lahan pertanian. 

Bupati HM Al Khadziq mengatakan, tidak hanya pepundan Titang, tapi pepunden semua masyarakat Temanggung. Sebagai anak turun dari Mangkuyudo hendaknya masyarakat Temanggung bisa meneruskan semangat perjuangannya. 

"Acara ini adalah untuk memperingati ketokohan, ajaran, kebajikan, kepahlawanan dan perjuangan Tumenggung Mangkuyudo. Titang merupakan patok tradisi dan kepeloporan sosial di Kabupaten Temanggung. Tumenggung Mangkuyudo dulu memimpin pasukan menyelamatkan Kerajaan Mataram dari serbuan musuh-musuhnya. Semoga dengan kirab akan mempererat silaturahmi, menambah rizki, amal, dan masyarakat Titang menjadi sejahtera," katanya. 

Juru Kunci Makam Mangkuyudo Jufri mengatakan, di Ketitang setiap tahunnya selalu digelar ritual ini, dengan sejumlah rangkaian mulai bersih desa, dan pagelaran kesenian. 

"Kirab merupakan puncak kegiatan untuk mengenang jasa-jasa beliau dalam penyebaran agama Islam sekaligus mempertahankan keutuhan negara. Di sini ada peninggalan beliau berupa Masjid Mangkuyudo. Cucu beliau ini juga merupakan garwa dari Hamengkubuwono II, " katanya. (MC.TMG/ary;ekp;ysf)

Warga Ketitang Gelar Grebeg Mangkuyudo
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook