Ket [Foto]: Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah mengadakan acara Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 4 Provinsi Jawa Tengah di Meeting Room Hotel Indraloka, Jl. Suwandi Suwardi no.3, Kelurahan Kowangan, Kecamatan/Kabupaten Temanggung, Sabtu (15/10/2022).
Calon Guru Penggerak Ikuti Lokakarya Festival Panen Hasil Belajar
Temanggung, MediaCenter - Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah mengadakan acara Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 4 Provinsi Jawa Tengah di Meeting Room Hotel Indraloka, Jl. Suwandi Suwardi no.3, Kelurahan Kowangan, Kecamatan/Kabupaten Temanggung, Sabtu (15/10/2022).
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, tanggal 14-15 Oktober 2022, menampilkan berbagai karya tulis dan karya seni. Dimeriahkan pula pagelaran seni gerak dari 69 Calon Guru Penggerak (CGP), dengan penata gerak guru SMA Negeri 1 Pringsurat, Dian Indri Imbowati.
Ke-69 CGP ini berasal dari guru-guru TK, SD, SMP, SMA, dan guru Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) se-Kabupaten Temanggung.
Hadir dalam acara ini, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Temanggung Badrun Mustofa, Kepala Dindikpora Agus Sujarwo, Kabid Pendidikan SMP Dindikpora Wisnu Adi Purnomo, perwakilan dari BBGP Provinsi Jawa Tengah, Bappeda dan BPKPAD, Dewan Pendidikan Kabupaten Temanggung, PGRI, dan tamu undangan.
Ketua koordinator pengajar praktek Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak 4 Kabupaten Temanggung, Dwi Margiyani menyampaikan, bahwa festival panen hasil belajar guru penggerak ini merupakan semua aksi nyata, dimulai bulan Oktober 2021.
Harapannya, bila para CGP ini sudah menjadi guru penggerak, maka bisa membentuk komunitas praktisi, yang konsisten memiliki komitmen terhadap pembelajaran dengan paradigma baru. Yang akhirnya bisa meningkatkan kualitas pembelajaran siswa, baik di dalam maupun di luar kelas.
"Para calon guru penggerak ini mendapat pendampingan fasilitator secara daring dan setiap bulan diadakan lokakarya, mulai dari kemarin kita lakukan evaluasi CGP dan hari ini berbagi aksi nyata. Seorang guru penggerak mempunyai aksi nyata yang diimplementasikan di sekolahnya, kemudian dipaparkan dan itu bisa menambah angka kredit," kata Dwi Margiyani, yang juga menjabat Kepala SMP Negeri 1 Parakan.
Agus Sujarwo menjelaskan, bahwa sekarang tidak ada lagi pendidikan kepala sekolah dengan diklat, sertifikat guru penggerak merupakan salah satu syarat sebagai kepala sekolah. Tidak menutup kemungkinan, program merdeka belajar yang dicanangkan menteri pendidikan akan terus berlanjut, dengan adanya sekolah penggerak dan guru penggerak, maka kualitas pendidikan di Kabupaten Temanggung akan meningkat.
"Memang inilah yang dikehendaki bapak pendidikan nasional kita, Ki Hajar Dewantara, yaitu Ing Ngarso Sun Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, dan periodesasi ini adalah periode Tut Wuri Handayani. Sekarang anak-anak kita adalah anak-anak yang mempunyai bakat yang luar biasa, punya potensi, keunggulan, yang itu harus diarahkan. Membimbing anak-anak, sehingga tidak salah jalan," jelasnya.
Sebagai pendidik, posisinya adalah bagaimana menggerakkan siswa dengan potensinya, sehingga mampu menjadi pelajar yang memiliki profil pelajar Pancasila.
"Kita harus selalu bekerja sama dengan semua stakeholder yang ada, maka kemudian informasi ini harus selalu diupdate disampaikan kepada guru-guru yang lain. Mudah-mudahan Allah SWT meridhoi langkah kita untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Temanggung," harapnya. (MC.TMG/sty;ekp;ysf)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook