Mendulang Rezeki dari Produk Olahan Buah Pisang
Ket [Foto]: Memproduksi olahan buah pisang yang dijadikan oleh-oleh bagi handai taulan, dan sajian di meja untuk tamu yang berkunjung saat Hari Raya Idul Fitri.

Mendulang Rezeki dari Produk Olahan Buah Pisang

Temanggung, MediaCenter - Di awali tahun 1998 dengan memproduksi olahan buah pisang yang dijadikan oleh-oleh bagi handai taulan, dan sajian di meja untuk tamu yang berkunjung saat Hari Raya Idul Fitri. 

Budiman (68) beserta istrinya, purnawirawan polisi terakhir berpangkat Sersan Kepala bertugas di Polsek Kandangan. Setelah selesai berdinas di Polri memulai merintis usaha olahan dari buah pisang raja, diolah menjadi ceriping pisang dan pisang gulung tepung beras (pisang aroma).

Usaha ini sekarang dilanjutkan oleh anaknya Agus Budi (46), sosok pemuda yang bertempat tinggal di Dusun Sarangan, Desa Gesing, Kecamatan Kandangan. Lulusan SMPN 1 Temanggung, SMAN 1 Temanggung, dan pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini, menekuni usaha rintisan kedua orang tuanya mulai tahun 2005.

Agus mengatakan, di sela-sela proses produksi, modal pertamanya cuma lima ratus ribu rupiah, sekarang berkembang menjadi salah satu dari beberapa UMKM pengolah buah pisang, talas, dan gadung. 

"Omzetnya sekarang 20 juta, dan akan naik dua kali lipat saat menjelang Lebaran. Usaha pengolahan pisang, talas, dan gadung ini sekarang saat produksi menyerap tenaga kerja sepuluh warga sekitar. Dengan sistem borongan, ada yang mengupas pisang, talas, dan gadung, memotong, mengolah kulit dari tepung beras. Sebagian menggoreng dan mengepaknya," ujarnya, Jumat (11/11/2022).

Ditambahkannya, bahwa produk olahan berbasis rumahan ini, banyak dinikmati dan dipasarkan secara online, serta merambah pasar tradisional.

"Selain pasar tradisional di wilayah Temanggung, juga dari luar wilayah Kabupaten Temanggung (Magelang, Banjarnegara, dan Wonosobo). Keluar provinsi, pernah ke Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Surabaya, dan Trenggalek," tambahnya.

Selanjutnya, tempat produksinya juga menjadi rujukan untuk tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL), bagi siswa Kelas 2 SMK N 1 Temanggung (Stemba).

"Ini sudah tahun kelima kami dipercaya sebagai tempat PKL. Biasanya dilakukan sebelum puasa. Dan produk olahan buah pisang ini juga sudah memilik sertifikasi halal dan mempunyai PIRT," ungkapnya.

Besar harapan, bahwa ada uluran bantuan permodalan, pelatihan, dan jaringan pemasaran bagi usahanya, sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. 

"Tenaga borongan kami dari tenaga yang mengolah lahan kebun kopi, saat panen raya, maka pasti mereka fokus ke kopi. Kami berharap, produk olahan ini bisa menjadi salah satu makanan khas Temanggung. Meningkatkan perekonomian masyarakat, dan bisa menjadi alternatif tujuan wisata kuliner," tandasnya. (MC.TMG/sty;ekp;ysf)

Memproduksi olahan buah pisang yang dijadikan oleh-oleh bagi handai taulan, dan sajian di meja untuk tamu yang berkunjung saat Hari Raya Idul Fitri.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook