Ket [Foto]: Pelatihan jurnalitik dan pemanfaatan media sosial (medsos) digelar Polres Temanggung, sebagai upaya mendukung tugas, terutama memelihara keamanan ketertiban dan masyarakat (harkamtibmas) di wilayah hukum, Rabu (16/11/2022).
Anggota Polres Temanggung Ikuti Pelatihan Jurnalistik dan Pemanfaatan Medsos
Temanggung, Media Center - Pelatihan jurnalitik dan pemanfaatan media sosial (medsos) digelar Polres Temanggung, sebagai upaya mendukung tugas, terutama memelihara keamanan ketertiban dan masyarakat (harkamtibmas) di wilayah hukum, Rabu (16/11/2022).
Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi mengatakan, pemanfaatan medsos tidak bisa dielakkan di lingkungan Polri, sebab saat ini memang zamannya. Hanya saja penggunaan medsos di lingkungan Polri harus dimanfaatkan untuk mendukung tugas-tugas pelayanan pada masyarakat.
"Menjadi tantangan Polri, penggunaan medsos harus dimanfaatkan untuk harkamtibmas dan berbagai sosialisasi layanan pada masyarakat," kata AKBP Agus Puryadi, Rabu (16/11/2022).
Kapolres mengatakan, penggunaan medsos dikombinasikan dengan jurnalistik, yakni ada kaidah jurnalistik pada unggahan. Sehingga bisa menjadi salah satu sumber informasi yang mencerahkan warga.
Kasi Humas Poles Temanggung AKP Ari Fajar mengatakan, selama ini Polres Temanggung sudah memanfaatkan medsos sebagai media sosialisasi dan berkomunikasi dengan masyarakat.
"Kami mencoba mengoptimalkan penggunaan medsos, tidak hanya di humas, tetapi hingga polsek dan satuan-satuan," katanya.
Ia mengatakan, semua kegiatan kepolisian sebisa mungkin diabadikan dan dipublikasikan melalui medsos agar masyarakat mengetahui kerja-kerja dari kepolisian.
Narasumber pelatihan, Zaini Arosyid mengatakan, penggunaan medsos harus disesuaikan dengan segmen yang disasar, seperti generasi muda, pelajar, mahasiswa, remaja putri atau kaum ibu.
"Medsos harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mendukung tugas-tugas polri," kata jurnalis SKH Kedaulatan Rakyat tersebut.
Jurnalis iNews, Didik Dono Hartono mengatakan, video yang disampaikan di medsos harus beretika, dan punya peran moral yang tinggi. Jangan sampai di video itu justru bermuatan sadisme, pornografi, atau pelajaran tindak kriminalitas.
"Video yang diunggah juga harus lucu, aneh dan menarik warga untuk melihat atau menyaksikan. Sementara itu punya muatan positif," katanya. (MC.TMG/Aiz;Ekp;Ysf)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook