Ket [Foto]: Konservasi Tanah dan Air, Temanggung Telah Tanam 174.680 Bibit Pohon
Konservasi Tanah dan Air, Temanggung Telah Tanam 174.680 Bibit Pohon
Temanggung, Media Center - Sebagai upaya konservasi alam dan air berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menanam 1.500 bibit tanaman berbagai jenis di kawasan Embung Kledung di lereng Gunung Sindoro.
Bupati Temanggung HM. Al Hadziq usai melakukan gerakan penanaman bibit pohon di Desa Kledung, Kecamatan Kledung mengatakan, di Kabupaten Temanggung telah melakukan penanaman dalam rangka konservasi tanah dan air berkelanjutan tahun 2021 hingga 2022 di lereng Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, dan Gunung Prahu sebanyak 174.680 bibit pohon.
"Salah satu lokasi penanaman di tahun 2021dan 2022 adalah juga di Kecamatan Kledung," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi terselenggaranya acara penanaman di Kledung ini. Karena gerakan penanaman ini dilakukan secara berkelanjutan dari tahun ke tahun.
Bupati berharap, gerakan serupa akan terus dilakukan di Kecamatan Kledung secara khusus, dan Kabupaten Temanggung pada umumnya di tahun-tahun berikutnya.
Bupati mengatakan, di setiap kecamatan di Kabupaten Temanggung, termasuk Kecamatan Kledung rata-rata terdapat 20 lebih mata air yang digunakan masyarakat untuk keperluan rumah tangga dan pertanian.
"Artinya tidak hanya lahan kritis yang perlu mendapat perhatian. Kelestarian sumber mata air juga harus diutamakan," katanya.
Menurutnya, hal ini perlu menjadi perhatian bersama, karena apa pun yang terjadi pada sumber daya air di Kabupaten Temanggung tentu akan berpengaruh bagi daerah-daerah di bawahnya.
Oleh karena itu, Bupati menekankan perlu ada upaya bersama untuk terus menggaungkan dan melakukan kegiatan konservasi tanah kritis dan perlindungan mata air.
"Jika di tahun 2021 dan 2022 baru fokus pada lahan kritis yang sulit dijangkau dan masih minim vegetasi. Tahun 2023 ini harapannya jangkauannya diperluas dengan kegiatan perlindungan mata air melalui konservasi tanah dan air berkelanjutan," tegasnya.
Dengan demikian, penanaman dapat diperluas ke daerah-daerah resapan air yang juga butuh dikonservasi. Gerakan ini harus dilakukan saat ini, detik ini juga.
"Dalam gerakan konservasi ini, diperlukan kolaborasi dan kerja sama berbagai pihak, terutama peran serta masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan secara suka rela untuk bergerak dalam kegiatan ini," pungkasnya. (MC.TMG/fr;prk;ekp;ysf)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook