Ket [Foto]: BPBD Terus Tingkatkan Kapasitas Personel dalam Penanganan Kebencanaan
BPBD Terus Tingkatkan Kapasitas Personel dalam Penanganan Kebencanaan
Temanggung, Media Center - Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung terus meningkatkan kapasitas personel untuk penanganan kebencanaan dan kesuksesan dalam misi rescue. BPBD Kabupaten Temanggung juga selalu menyiapkan semua peralatan, sehingga bila sewaktu-waktu dibutuhkan dapat digunakan.
"Peralatan yang bermasalah atau rusak segera diperbaiki, jika memang ada anggaran untuk diganti yang baru. Ini untuk pelayanan dalam misi kebencanaan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi W, Rabu (22/2/2023).
Ia mengatakan, peralatan dan pendukung kerja BPBD dalam penanganan kebencanaan memang dirasa masih kurang, tetapi dari yang ada saat ini sudah memenuhi untuk penanganan kebencanaan.
BPBD, katanya, meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan semua elemen dalam penanganan kebencanaan, termasuk di dalamnya pencegahan kebencanaan. Sebab, Temanggung termasuk daerah rawan atau potensi bencana, baik bencana longsor maupun kecelakaan air.
Kecelakaan air ini seperti yang terjadi di Sungai Progo Rabu (22/2/2023) yang korbannya akhirnya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal. Kepolisian masih mencari identitas korban.
Tim SAR, TNI, Polri dan BPBD Kabupaten Temanggung mengevakuasi jenazah seorang kakek yang belum diketahui identitasnya dari Sungai Progo. Sebelumnya kakek tersebut dalam pencarian, karena terseret arus, Rabu (22/2/2023) pagi.
Seorang saksi, Irvin warga Sampangan, Kota Semarang mengatakan, pada pukul 09.48 WIB dirinya berfoto di sekitar area Taman Kali Progo. Terlihat di pinggir Sungai Progo, korban sedang duduk di pinggir sungai, yang kemudian berenang untuk mengikuti arus sungai.
"Saya melihat seorang pria berenang lalu tidak kelihatan saya sempat memotretnya," katanya.
Ia mengatakan, pria yang berenang kemudian hilang itu pakaian yang dikenakan celana coklat baju putih dan mengenakan topi putih. Dirinya juga menyampaikan adanya orang terseret arus itu pada Tri Moyanto yang sedang memancing di sungai tersebut.
Tri Moyanto mengatakan, orang yang terseret arus itu tidak berteriak meminta tolong, sehingga dugaan sengaja mandi, dan diperkirakan orang tersebut mengalami gangguan jiwa. Umur korban diperkirakan 70 tahun.
"Saya melapor ke Polsek setempat begitu dicari orang tersebut tidak ada di sekitar lokasi," katanya.
Toifur Hadi mengatakan, menerjunkan tim untuk menyusuri Sungai Progo menggunakan perahu karet. Tim berhasil menemukan korban yang kemudian mengevakuasi ke tepi sungai untuk dilakukan pemeriksaan kepolisian.
"Korban sudah ditemukan sejauh ini belum ditemukan identitasnya," ungkapnya.
Kapolsek Temanggung AKP Sigit mengatakan, korban ditemukan di Sungai Progo dalam keadaan meninggal yang jaraknya cukup jauh dari titik hilang. Sejumlah luka ada di tubuhnya, karena benturan dengan batu yang ada di sungai tersebut.
"Tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban," jelasnya.
Ia mengatakan, belum menemukan identitas korban, maka itu pihaknya masih mencari identitas korban. Untuk sementara jenazah dibawa ke RSUD Temanggung. Pada warga yang mengetahui identitas korban untuk bisa menyampaikan pada kepolisian.
"Warga yang kehilangan anggota keluarga dapat melihat korban di ruang jenazah," katanya. (MC.TMG/Aiz;Ekp;Ysf).
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook