Ket [Foto]: Pentingnya Penanaman Mitigasi Bencana Sejak Dini
Pentingnya Penanaman Mitigasi Bencana Sejak Dini
Temanggung, Media Center - Siswa TK Negeri Pembina Kecamatan Temanggung di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah diajari mitigasi bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Selasa (21/3/2023).
Wakil Kepala TK Negeri Pembina, Tanti Kusmiati mengatakan, pembelajaran kebencanaan ini merupakan bagian dari kurikulum merdeka. Lembaga sekolah mengenali potensi ancaman bencana di sekitarnya. Sehingga anak-anak mampu membangun aksi pengurangan resiko bencana di lingkungan sekolah maupun di rumah.
"Kegiatan hari ini dari TK Negeri Pembina adalah mitigasi bencana, ada beberapa bencana yang dimitigasikan ke anak-anak, itu ada gempa bumi, gunung meletus, banjir dan angin puting beliung, namun tadi anak-anak melakukan simulasi penyelamatan saat terjadi gempa bumi," katanya.
Dengan edukasi kebencanaan tersebut, ia berharap, resiko korban jiwa saat bencana alam terjadi dapat diminimalisir.
"Pembekalan ini penting diberikan, karena jika terjadi sebuah bencana anak-anak paham apa yang seharusnya dilakukan, sehingga upaya itu dapat meminimalisir resiko korban luka maupun jiwa saat terjadi bencana alam," tegasnya.
Selain diajarkan mitigasi bencana, anak-anak juga diajarkan cara menolong teman, maupun orang di sekitar saat terjadi bencana.
"Tujuannya di sini selain memahamkan ketika ada bencana, juga menanamkan rasa empati kepada anak-anak, ketika ada bencana di lain daerah mereka terlibat dalam penggalangan bantuan sosial maupun menjadi seorang relawan kemanusiaan," imbuhnya.
Shanum (6), seorang siswa mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut, selain dikenalkan peralatan bencana, dirinya bersama teman-temannya juga melakukan simulasi penyelamatan, jika terjadi gempa bumi.
"Tadi diajari cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi, berlindung di bawah meja, kemudian saat gempa mereda agar keluar rumah untuk berlindung di tempat yang aman," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Temanggung, Toifur Hadi mengatakan, penanaman mitigasi bencana kepada anak sejak usia dini ini diberikan bukan tanpa alasan. Karena dari beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia, anak-anak termasuk rawan menjadi korban saat terjadi bencana.
Untuk itu, dengan pembekalan ini para siswa mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi bencana. Mengingat di Kabupaten Temanggung memiliki lima resiko bencana, seperti banjir, angin puting beliung, longsor, gempa bumi, dan erupsi gunung berapi.
"Walaupun bencana itu tidak pernah kita harapkan, namun ketika ada bencana kita harapkan anak usia dini mengetahui langkah-langkah penyelamatan, sehingga bisa mengurangi resiko bahaya. Dengan pengenalan otomatis mereka akan lebih mengena, dan ketika ada simulasi mereka akan lebih lagi tertanam mitigasi bencananya," katanya. (MC.TMG/fr;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook