Ket [Foto]: Distribusi Gas Elpiji 3 Kilogram di Temanggung Belum Tepat Sasaran
Distribusi Gas Elpiji 3 Kilogram di Temanggung Belum Tepat Sasaran
Temanggung, MediaCenter – Konsumsi elpiji bersubsidi 3 kilogram dinilai belum tepat sasaran, sebab, selama ini elpiji tabung melon tersebut bisa dikonsumsi siapa saja.
"Karena belum diatur dengan mekanisme distribusi tertutup maka bisa dikonsumsi semua orang”, tandas Kapolres Temanggung, AKBP Wiyono Eko, Rabu (17/1).
Beliau mengatakan, sesuai ketentuan, elpiji 3 kilogram diperuntukkan bagi usaha mikro dengan aset di bawah Rp100 juta dan masyarakat dengan penghasilan Rp 850 ribu per bulan. Namun fakta di lapangan gas elpiji 3 kilogram juga dikonsumsi untuk kegiatan pertanian, peternakan bahkan jasa laundry pakaian. "Waktu operasi pasar ada yang beli hingga enam tabung, artinya sudah tidak tepat sasaran", lanjutnya.
Rabu (17/1), pada wawancara dengan Tim Media Center, Kasat Reskrim Temanggung, AKP Dwi Haryadi menjelaskan bahwa pengguna gas elpiji 3 kilogram diatur dalam peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), namun untuk saat ini dalam peraturan tersebut belum ada ketegasan apabila terjadi pelanggaran. Sehingga langkah yang dilakukan jajaran Polres Temanggung sifatnya hanya sebatas pendataan dan melakukan himbauan, khususnya aturan masyarakat yang diijinkan menggunakan gas elpiji 3 kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dinperindagkop UKM) Kabupaten Temanggung, Rony Nurhastuti menjelaskan dalam wawancara, Senin (22/1), bahwa masih banyak di antara keluarga mampu namun masih membeli elpiji 3 kilogram, yang sebenarnya hanya ditujukan bagi keluarga kurang mampu dan usaha mikro. Padahal jika masyarakat yang tidak berhak tersebut meninggalkan dari gas melon, maka penggunaan gas bersubsidi tersebut akan menjadi efektif dan akan tepat sasaran.
"Hal tersebut dibuktikan dari banyaknya cadangan gas ukuran 12 kilogram dan 5 kilogram yang tidak dimanfatkan. Sebaliknya, gas 3 kilogram banyak diburu masyarakat, bahkan oleh pengusaha katering yang sebenarnya bukan target dari gas subsidi itu", katanya. (MC TMG/Penulis: Agung, Foto: Coeplis, Editor: Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook