Ket [Foto]: Sekolah Kopi Gemawang Mulai Buka Kelas di Luar Daerah
Sekolah Kopi Gemawang Mulai Buka Kelas di Luar Daerah
Temanggung, MediaCenter- Sekolah Kopi Gemawang tidak hanya memberi pelajaran di Kecamatan Gemawang, Temanggung. Mereka telah membuka kelas di sejumlah kabupaten, dua diantaranya di Purworejo dan Kebumen.
Koordinator Sekolah Kopi Gemawang, Sarwadi mengatakan awal keberadaan Sekolah Kopi Gemawang sekitar awal tahun 2021 memang dipusatkan di Gemawang dengan sebuah ruangan di kantor kecamatan, namun kini telah terbuka dengan melayani kelas di luar kabupaten.
"Sekolah kopi mengambil tempat di sebuah ruang di kantor kecamatan untuk teori, praktek seduh atau barista, sedangkan praktik pertanian di kebun petani," katanya, Jumat (21/7/2023).
Ia mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya membuka kelas di Kabupaten Purworejo dan Kebumen. Pembelajaran atau pelatihan berlangsung sekitar dua hari, yakni dari pagi sampai sore, bahkan malam.
Materi yang disampaikan, antara lain budi daya, pasca panen, barista, pengolahan, manajemen, bisnis sampai pemasaran. Praktik budidaya di lahan pertanian, sedangkan untuk praktik barista mendapatkan berbagai macam pengolahan atau penyeduhan.
Ia mengatakan, di Kebumen telah ada kerjasama dengan UNS 'Sebelas Maret' Solo untuk menggelar sekolah kopi dan pendampingan dalam waktu yang panjang. Pendampingan itu mulai dari awal penanaman hingga berbuah dan dilanjut dengan pasca panen dan penyeduhan.
"Keinginan tentu program selama 5 tahun dari tanam sampai berbuah. Sehingga petani di Kebakalan Kebumen bisa menikmati hasil dari kopi. Pelatihan dari hulu hingga hilir," terangnya.
Sarwadi menjelaskan, untuk pembukaan kelas masih di wilayah Jawa Tengah, untuk kedepan, tentu pihaknya akan membuka hingga di provinsi. Hal ini didasarkan dari antusiasme dari petani kopi sejumlah daerah.
"Sejumlah penyuka kopi dari Austria sempat ke Sekolah Kopi Gemawang untuk penjajakan, kemungkinan beberapa waktu kedepan, teman-temannya yang mengikuti pelatihan di sekolah Kopi di Gemawang," imbuhnya.
Dikatakan, warga Austria itu mengapresiasi keberadaan Sekolah Kopi Gemawang, terutama pada konsep kelas dan pelatihan yang diberikan. Konsep sekolah kopi dinilai sebagai inovatif, dan sebagai pemberdayaan.
Alasannya, pengelola dan pelakunya adalah anak-anak petani, yang terhimpun dalam satu komunitas, yang mengembangkan peningkatan skill masing-masing dan berusaha melakukan pemberdayaan dari budi daya, roasting, barista dan pemasaran. Adapun keberadaan Sekolah Kopi Gemawang telah mempu memberikan perubahan pola pikir dan berdampak peningkatan kesejahteraan, diantaranya kualitas kopi menjadi semakin baik, pemasaran semakin luas dan harga juga meningkat.
"Pemasaran ini terkonsentrasi pada kopi roasting dan bubuk. Kini telah mulai pada hasil olahan siap minum," imbuhnya.
Konsep awal sekolah Kopi Gemawang terkonsentrasi pada edukasi terkait kopi. Maka itu, pihaknya akan terus konsentrasi dan mengembangkan konsep untuk kemanfaatan pada dunia perkopian. (MC.TMG/Aiz;Ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook