Batik Mbako, Perwujudan Budaya dan Identitas Masyarakat Temanggung
Ket [Foto]: Batik Mbako, Perwujudan Budaya dan Identitas Masyarakat Temanggung

Batik Mbako, Perwujudan Budaya dan Identitas Masyarakat Temanggung

Temanggung, Media Center - Batik merupakan salah satu warisan budaya Takbenda yang wajib dilestarikan di tengah modernisasi zaman. Batik tersebar di seluruh penjuru tanah air dan memiliki beragam motif dan menyimpan banyak cerita dibaliknya. 

Seperti Batik Mbako yang berada di Temanggung, Jawa Tengah. Dinamai Batik Mbako, karena Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terkenal dengan komoditas hasil pertanian tembakau.

Pemilik Usaha Batik Mbako, Fhairuzi Dika Pratiwi saat ditemui di galeri Batik Mbako di Kampung Suronatan Kota Temanggung mengatakan, Batik Mbako ini dimulai pada tahun 2009 silam. Dipilihnya motif tembakau berawal dari kecintaan ayahnya dengan batik, serta keinginan untuk menunjukkan di mata dunia tentang komoditas unggulan di Kabupaten Temanggung.

"Batik mbako inikan salah satu batik khas Temanggung, kebetulan kita yang pertama kali mencetus batik yang bermotif hasil pertanian di Temanggung, terutama motif daun tembakau. Memilih motif mbako berawal dari kesukaan ayah saya dengan batik. Dilihat-lihat setiap daerah memiliki berbagai macam motif batik, tapi di Temanggung ini belum ada batik yang mengunggulkan khas dari Kabupaten Temanggung," katanya, Selasa (3/10/2023).

Selain menjual secara offline yakni di toko, penjualan batik ini juga dilakukan secara online.

"Memang fokusnya di toko, tetapi kalau sekarang kita harus mulai masuk ke online, jadi mau tidak mau kita harus main ke penjualan online. Sementara kalau online, kita hanya sebagai tempat untuk memamerkan saja dan kalau ada yang tertarik baru dibeli penjualan secara online ini dilakukan belum secara masif dilakukan," tambahnya.

Berbagai motif batik bercorak komoditas unggulan pertanian khas Kabupaten Temanggung sudah dibuatnya, seperti motif daun tembakau, vanili, kopi, dan cengkeh. Dalam perkembangan saat ini dari berbagai motif batik yang ada, corak kopi dan daun tembakau masih banyak dicari pembeli. Tidak hanya di Kabupaten Temanggung saja peminat dari Batik Mbako ini, namun pembeli dari luar Jawa seperti Jakarta, Bandung juga banyak yang memesan. 

"Sudah puluhan motif batik, tidak hanya motif tembakau saja, tetapi mulai ke beberapa komoditas pertanian di Temanggung seperti kopi, vanili dan lain-lain. Kalau sementara ini peminatnya yang utama dari Kabupaten Temanggung sendiri dan biasanya dipakai untuk seragam-seragam dinas dan lain-lain. Dan beberapa kali juga menjual ke luar kota misalnya, Jakarta, Semarang dan sejumlah kota besar yang ada di Indonesia. Kalau untuk luar negeri sementara kita kalau pas ada turis-turis yang datang," kata Pratiwi

Terdapat dua jenis kain batik yang dijualnya, yaitu batik cap dan batik tulis, dengan setiap lembarnya dibanderol mulai dari Rp 160.000 untuk batik cap, sedangkan batik tulis dijual mulai dari Rp 500.000 sampai Rp 1.500.000 tergantung dari tingkat kesulitan pembuatan batik.

Sementara itu pembeli Batik Mbako, Indah Cantika (27) mengaku sangat senang dengan Batik Mbako, selain mempunyai kualitas kain dan goresan canting yang bagus, uniknya corak batik tidak dimiliki daerah lain.

"Saya suka batik sejak dulu, Batik Tembakau ini ciri khasnya unik, terus bahan yang dipakai bagus. Untuk motifnya sendiri beda dari yang lain, karena memunculkan hasil pertanian khas Kabupaten Temanggung seperti daun tembakau, vanili, kopi dan cengkeh. Yang menarik dari batik ini, karena corak yang unik dibanding batik-batik yang lain," katanya.

Di Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober, serta bertepatan dengan ditetapkannya batik sebagai warisan budaya Takbenda UNESCO pada 2 Oktober 2009. Para produsen batik berharap agar batik terus eksis di tengah kemajuan zaman. (MC.TMG/fir;ekp)

Batik Mbako, Perwujudan Budaya dan Identitas Masyarakat Temanggung
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook