Ket [Foto]: Hadapi Bencana, BPBD Temanggung Latih Kader Desa Tangguh Bencana
Hadapi Bencana, BPBD Temanggung Latih Kader Desa Tangguh Bencana
Temanggung, MediaCenter - Musim hujan ekstrem potensi terjadi berbagai bencana alam, untuk meminimalkan kerugian, baik jiwa dan material, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung memberikan pelatihan peningkatkan kapasitas personel Desa Tangguh Bencana (Destana).
Demikian disampaikan Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi Wuryanto, Rabu (13/3/2024) di Temanggung.
"Musim penghujan potensi terjadi bencana alam seperti banjir, longsor, angin puting beliung dan pohon tumbang. Personel Desa Tangguh Bencana harus disegarkan dan ditingkatkan kemampuannya dalam menghadapi bencana alam," kata Toifur Hadi Wuryanto.
Ia mengemukakan, dalam beberapa waktu lalu, BPBD melakukan pembentukan dan peningkatan kapasitas personel Destana, di Desa Canggal Kecamatan Candiroto.
Pada kegiatan tersebut, lanjutnya, dihadiri BPBD, perangkat desa Canggal, Camat Candiroto, TNI dan Polri, serta berbagai unsur dari organisasi masyarakat.
Toifur menerangkan, Destana merupakan desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi bencana. Untuk bisa menjadi Destana, desa harus berfungsi dengan cepat dalam menangani berbagai bencana.
"Desa bisa disebut memiliki ketangguhan bencana ketika desa tersebut memiliki kemampuan di wilayahnya," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, mampu mengorganisasikan dirinya dengan segenap sumber daya yang dimiliki, kerentanan, sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi resiko bencana.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Temanggung Pria Andaka mengatakan, Desa Canggal merupakan desa rawan bencana, sehingga harus memiliki kader Destana.
Kader Destana, memiliki tiga hal dasar, yakni harus mewujudkan segala bencana yang ada di wilayahnya, terdepan yang terjadi bencana dan jika terjadi bencana, serta mampu melakukan proses pemulihan.
Diharapkan, kader Destana bisa menyiapkan diri dan membagikan ilmu punya dimiliki kepada masyarakat lainnya. Sehingga masyarakat bisa mengantisipasi, menganalisa dan bencana yang potensi terjadi. Adanya pelatihan diharapkan mampu mengkaji analisis mengurangi resiko di wilayah masing-masing dengan sumber daya lokal. (Aiz;Ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook