Ket [Foto]: Penggunaan perangkat artificial intelligent (AI)
Masyarakat Praktikkan Kesiapsiagaan Bencana lewat Chatbot AI
Jakarta, MediaCenter - Pada Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang jatuh pada 26 April lalu, masyarakat berkesempatan untuk menggunakan perangkat artificial intelligent (AI). Lebih dari 75 organisasi di seluruh Indonesia mempraktikkan untuk melatih kesiapsiagaan komunitas.
"Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (26/4/2024) itu diinisiasi oleh Yayasan Peta Bencana yang didukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam bentuk kompetisi simulasi pelaporan bencana secara real time dengan chatbot kemanusiaan Indonesia, BencanaBot. Kompetisi diikuti lebih dari 75 organisasi, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), lembaga swadaya masyarakat, sekolah dan perusahaan di seluruh Indonesia," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Selasa (7/5/2024).
Kegiatan itu berlangsung serentak yang bertepatan dengan HKB 26 April.
Kompetisi tersebut dimulai dengan pembuatan mural bertema bencana di lingkungan para peserta.
Setelah itu, setiap organisasi mengundang warga atau komunitas sekitar untuk swafoto dengan mural yang tersedia. Setelah itu, mereka berbagi informasi dengan BencanaBot.
Bot adalah chatbot online yang kini telah terintegrasi dengan WhatsApp, Telegram, Twitter, dan Facebook. chat ini dapat menjangkau penduduk di daerah terdampak bencana dan membantu mereka mengirimkan laporan bencana secara real-time.
PetaBencana.id menerima lebih dari 8.010 laporan simulasi per 26 April 2023 ketika berbagai organisasi berlomba-lomba untuk melatih jutaan anggota masyarakat tentang berbagi informasi bencana secara real-time.
Laporan-laporan ini dipetakan pada platform sumber terbuka dan gratis, PetaBencana.id, dan digunakan untuk membantu lembaga pemerintah dan penanggap pertama dalam melakukan respons dan pemulihan.
Selanjutnya bencanabot membantu mereka untuk mensimulasikan penyebaran informasi bencana sehingga berkontribusi pada peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana dalam skala besar.
Direktur Yayasan Peta Bencana Nashin Mahtani menyampaikan, skala bencana yang kita hadapi saat ini tidak dapat diatasi oleh satu institusi saja.
Menurutnya, sangat penting untuk memungkinkan setiap penduduk untuk dapat berpartisipasi dalam upaya pengurangan risiko bencana dan pemulihan.
Sementara itu, BNPB melalui Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana menekankan, acara ini sangat bermanfaat bagi komunitas kampus, terutama dalam memperluas upaya manajemen bencana secara lebih luas.
PetaBencana.id menyediakan data berharga, penting untuk memvalidasi studi dan penilaian historis, yang esensial untuk evaluasi risiko bencana yang komprehensif.
BNPB dan Yayasan Peta Bencana berharap partisipasi masyarakat semakin besar untuk kesiapsiagaan, khususnya melalui fitur informasi pada dasbor Petabencana.id yang nantinya dapat diakses oleh publik.
Di sisi lain, Universitas Indonesia (UI) menyambut baik kompetisi yang melibatkan berbagai organisasi dan masyarakat.
Dosen Geografi UI, Nurul Sri Rahatiningtyas mengatakan, kegiatan ini dapat memupuk pemahaman tentang perkembangan teknologi dan pengetahuan kebencanaan.
Hal tersebut sejalan dengan tema yang diangkat BNPB pada Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2024 mengenai pengembangan teknologi dan inovasi dalam penanggulangan bencana.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook