Ket [Foto]: Pj. Bupati Hadiri Peringatan Satu Abad Desa Tuksari Kledung
Satu Abad Tuksari Menuju Desa Berdikari
Temanggung, MediaCenter - Alunan gending Jawa terdengar sayup-sayup seolah mengiringi gerak langkah kirab warga Desa Tuksari, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, yang berarak-arakan dari balai desa menuju lapangan. Barisan ratusan orang ini seakan menyibak tebalnya kabut pagi yang kemudian pergi, dan sejengkal waktu kemudian puncak Gunung Sumbing dan Sindoro menampakkan kegagahannya beriringan dengan hangatnya sinar mentari.
Pada barisan pertama, bregada prajurit berbaris tegap laksana jati ngarang membawa songsong dan tombak, diikuti barisan pembawa alat musik, dan deretan perempuan. Di belakangnya kemudian, masyarakat membawa nasi bucu, ingkung ayam, tumpeng kuning, lalu dibawa serta gunungan berisi hasil bumi.
Ya, bertepatan pada hari Anggara Kasih, warga hendak merayakan satu abad, lahirnya desa yang berada di punggung Gunung Sindoro ini dan memiliki harapan besar semakin gemah ripah loh jinawi, serta menjadi Desa Berdikari. Semangat itu kini di bawah pimpinan Kepala Desa Sukirno.
"Kita wajib bersyukur, bahwa Desa Tuksari sudah berumur seratus tahun atau satu abad. Maka kita sebagai warga Desa Tuksari harus ada rasa memiliki dan bersyukur, kita semua bisa hidup di bumi Tuksari tanpa kekurangan suatu apapun. Dari hasil bumi, tanahnya masih subur, dari segi keagamaan pun bagus, maka harus kita syukuri dan harus tetap berbakti kepada leluhur kita yang sudah memperjuangkan Desa Tuksari hingga gemah ripah loh jinawi," kata Kades Sukirno, Selasa (2/7/2024).
Rasa syukur mereka wujudkan dengan menggelar perayaan besar, mulai dari pertunjukkan jaranan, wayangan. Lalu puncak acara dilakukan kirab dan upacara seremonial di Lapangan Desa Tuksari yang dihadiri oleh Pj. Bupati Hary Agung Prabowo dan Pj. Ketua TP PKK Indira Prasmini Agung Prabowo.
Mantan Kepala Desa Tuksari Sudarto membacakan sejarah berdirinya desa, yang sebenarnya telah jauh ada sejak zaman nenek moyang, namun kala itu belum ada nama Tuksari. Sejarah berdirinya Tuksari berawal digabungnya tiga wilayah tahun 1830, yakni Sangkon, Bugel, dan Domangan. Setelah itu Dusun Mertan juga turut bergabung.
Sangkon kala itu dipimpin oleh Lurah Dipoleksono salah satu pengikut Pangeran Diponegoro. Hingga pada perkembangannya sampai Februari tahun 1924 datanglah Bupati Raden Adipati Ario Tjokrosoetomo ke desa ini, kemudian memberi nama Tuksari. Pemberian nama terinspirasi dari banyaknya mata air yang terdapat di wilayah tersebut, dan Romo Wongso Harjo Sukarno sebagai lurah pertama.
Pj. Bupati Hary Agung mengapresiasi peringatan satu abad Tuksari, sebab dengan begini, berarti pemerintah desa hingga masyarakatnya memiliki rasa handarbeni akan keberadaan Tuksari. Peringatan, ujar Pj. Bupati, menjadi hari istimewa dan bersejarah bagi kita semua, terutama bagi warga Desa Tuksari, sebab desa ini telah berdiri kokoh selama satu abad. Seratus tahun bukanlah waktu singkat, dan masyarakat telah menunjukkan semangat gotong-royong, persatuan, dan inovasi.
"Saya yakin dengan semangat kita, akan mampu membawa Tuksari menuju masa depan yang lebih baik, maju, sejahtera. Kepada generasi muda Tuksari teruslah berjuang dan belajar dengan gigih, dalam rangka memajukan desa menjadi desa yang gemilang. Saya ucapkan selamat Hari Jadi yang ke-100 untuk Desa Tuksari, semoga Alloh SWT senantiasa memberikan rahmat dan ridhoNya kepada kita semua," kata Pj. Bupati Hary Agung Prabowo.(ary;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook